Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi), terus memperluas akses pembiayaan di tengah masyarakat melalui Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM).
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama BRI menjelaskan, SenyuM merupakan jaringan unit kerja untuk layanan pembiayaan yang bersifat konvensional.
BACA JUGA: 3 Tahun Terbentuk, Bagaimana Kinerja Penyaluran Kredit Holding Ultra Mikro BRI?
Baca Juga
-
Holding Ultra Mikro (UMi) Telah Salurkan Pembiayaan Rp 622 Triliun
-
3 Tahun Berdiri, Ini Sederet Capaian Holding Ultra Mikro BUMN
-
3 Tahun Holding Ultra Mikro, Senyum Nasabah PNM Bermekaran Dapat Inklusi Keuangan
Kalau yang konvensional, terkait dengan Holding, itu ada co-location SenyuM. Itu khusus untuk holding ultra mikro. Saat ini kami sudah punya sekitar 1.025 kantor SenyuM. Melayani tiga entitas produk yang ada di BRI, Pegadaian dan PNM ini, jelasnya dalam live streaming Inspirato Sharing Session.
Adapun channel pembiayaan konvensional ini memiliki sekitar 16 ribu jaringan unit kerja yang bersifat fisik. Tersebar sebanyak 7,7 ribu di BRI, 4 ribu di Pegadaian, dan sekitar 4,5 ribu di PNM.
Selain konvensional, Candra melanjutkan, BRI juga memiliki channel hybrid semisal 1 juta agen BRILink. Lalu juga ada sekitar 743.000 e-chanel. Sedangkan jaringan yang bersifat digital, kami juga punya superapp BRIMO. Saat ini punya tidak kurang dari 35 juta user, sambung Candra.
Secara data, saat ini nasabah yang sudah menikmati layanan Holding Ultra Mikro dalam bentuk pembiayaan mencapai 36 juta debitur. Kalau dilihat dari sisi outstanding pembiayaan sudah hampir Rp 622 triliun, ungkapnya
Sedangkan dari sisi simpanan, Holding Ultra Mikro sudah melayani kurang lebih 176 juta nasabah. Untuk saldo simpanannya sudah lebih dari Rp 300 triliun.
Lebih menggembirakan lagi, kontribusi Holding Ultra Mikro ini terhadap laba juga sangat tinggi. Tercatat untuk PNM mampu membukukan laba di kuartal II 2024 mencapai Rp 800 miliar. Sedangkan untuk Pegadaian menyentuh Rp 2,9 triliun.
Jadi kalau digabung entitas di Holding Ultra Mikro ini tidak kurang dari 12,5 persen dari laba BRI secara keseluruhan, kata Candra.
Untuk diketahui, laba secara keseluruhan BRI atau secara grup sendiri mencapai Rp 29,9 triliun di kuartal II 2024.