Jakarta Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya, mengatakan pasar keuangan global berharap Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga 100 bps hingga akhir tahun 2024.
Meskipun perkiraan kita kalau kita bandingkan dengan ekspektasi market. Market pada waktu itu memperkirakan bahwa penurunan FFR ini bisa sampai 100 bps sampai akhir 2024, kata Juli dalam Taklimat Media di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Baca Juga
-
Tak ingin Kalah Saing dari Donald Trump, Demokrat Luncurkan Kripto untuk Kamala Haris
-
Kejahatan Siber Ancam Industri keuangan di Indonesia, Ada Solusi?
-
Family Office Bakal di Bangun di Bali atau IKN? Ini Kata Airlangga Hartarto
Diketahui, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga 50 bps di kisaran 4,75%-5,00% pada September 2024. Melihat hal tersebut, Bank Indonesia semakin yakin bahwa The Fed akan terus memangkas suku bunga lebih cepat dan lebih besar hingga akhir 2024.
FFR ini akan turun lebih cepat dan lebih besar dibandingkan perkiraan kita sebelumnya, ujarnya.
Bahkan, kata Juli, Gubernur Bank Indonesia telah menyampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur 17-18 September 2024 lalu, bahwa The Fed diproyeksikan akan menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun 2024 ini,,yakni September, November, dan Desember.
Perry Warjiyo mengatakan, padahal sebelumnya Bank Indonesia memproyeksikan Fed Funds Rate akan menurunkan suku bunganya sebanyak 2 kali di tahun 2024. Namun, proyeksi tersebut berubah seiring dengan melambatnya tekanan inflasi dan angka pengangguran di Amerika Serikat.
Proyeksi penurunan suku bunga yang akan dilakukan Fed Fund Rate sebanyak 3 kali tahun ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Menariknya, Bank Indonesia juga memproyeksikan Fed Fund Rate akan melakukan penurunan suku bunga lebih masif lagi pada tahun 2025, yakni sebanyak 4 kali.