Jakarta Tingkat inflasi Indonesia bulan Desember 2024 tetap terkendali dalam rentang target sasaran nasional 2,5%±1%. Inflasi Desember 2024 tercatat sebesar 1,57% (yoy), meningkat dibandingkan inflasi November 2024 (1,55%) namun lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2023 (2,61%).
Capaian inflasi sepanjang tahun 2024 ini tidak terlepas dari berbagai faktor baik dari eksternal maupun domestik, serta keberhasilan kebijakan pengendalian inflasi yang dikoordinasikan oleh Tim Pengendalian Inflasi Nasional.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Sebut Pemerintah Siapkan Insentif Rp20 Triliun untuk Industri Padat Karya
BACA JUGA: Menko Airlangga: Target Penyaluran Kredit Investasi Padat Karya Sentuh Rp 20 Triliun pada 2025
BACA JUGA: Menko Airlangga Bocorkan Deretan Program dan Insentif Ekonomi Tahun Depan
Baca Juga
-
Program Belanja di Indonesia Aja Sukses Cetak Transaksi Rp 25,4 Triliun
-
IMF Sebut Indonesia Berhasil Dongkrak PDB, Ini Tanggapan Menko Airlangga
-
Menko Airlangga: Transaksi Produk Lokal Harbolnas 2024 Naik 31%
Dari eksternal fluktuasi harga komoditas global, seperti emas, kopi, CPO dan minyak mentah, mendorong kenaikan harga komoditas dalam negeri. Sementara dari dalam negeri, penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT), tingginya curah hujan serta momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjadi driver utama pergerakan inflasi.
Inflasi komponen harga bergejolak (volatile food/VF) pada Desember 2024 tercatat sebesar 2,04% (mtm) dan 0,12% (yoy). Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID dalam pengendalian harga pangan tetap di bawah 5% sebagaimana hasil kesepakatan HLM TPIP 2024.
Sementara inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price) masih tetap stabil yakni 0,02% (mtm) dan 0,56% (yoy). Secara keseluruhan, inflasi ini masih terjaga dalam rentang target 2,5%±1% didukung kenaikan pada komponen inti yakni 0,17% (mtm) dan 2,26 (yoy).
Inflasi VF secara tahunan mengalami penurunan, meskipun beberapa komoditas tetap mengalami peningkatan seperti beras, bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras. Terjadi pergeresan puncak panen dari Maret 2023 menjadi April 2024 serta perkiraan luas panen yang menurun sebesar 1,54% pada 2024 telah menyebabkan kenaikan harga beras pada awal tahun 2024.
Harga Bawang Putih
Sementara harga bawang putih mengalami kenaikan didorong melonjaknya harga bawang putih di China yang merupakan negara impor utama. Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil deflasi secara tahunan yaitu cabai merah dan cabai rawit.
Komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm) atau 2,26% (yoy). Peningkatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan. Rata-rata harga emas tahun 2024 naik sebesar 22,88% dibandingkan rata-rata tahun 2023 atau sebesar 0,35% (yoy).
Harga emas global masih dapat berfluktuasi di tengah konflik geopolitik yang masih berlangsung. Selain itu, harga kopi juga mengalami peningkatan yakni 67,45% yang mengakibatkan kopi bubuk domestik juga meningkat sebesar 0,10% (yoy).