Jakarta nvestasi emas telah lama menjadi pilihan utama bagi banyak investor yang mencari aset aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Emas dikenal sebagai safe haven atau tempat berlindung yang aman, namun penting bagi investor untuk memahami bahwa investasi ini juga memiliki risiko dan biaya tertentu yang perlu diperhitungkan.
Risiko Volatilitas Harga Emas
Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi dalam emas adalah volatilitas harga. Meskipun emas cenderung stabil dalam jangka panjang, nilainya tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor global, seperti ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter dari negara-negara besar.
BACA JUGA: Menko Airlangga Ajak Emak-emak Naik Kelas, Selain Beli Perhiasan Emas juga Pakai Layanan Bank Emas
BACA JUGA: Sebelum Investasi Emas, Simak Dulu Manfaat dan Risikonya!
BACA JUGA: Daftar Layanan yang Wajib Dimiliki Bank Emas
Baca Juga
-
Harga Emas Turun ke Level Terendah Dua Minggu
-
Indonesia Resmi Punya Bank Emas, Apa Plus Minusnya?
-
BSI Resmi Jadi Bullion Bank, Layani Transaksi Perhiasan Emas?
Menurut penelitian dari Center for Sharia Economics Development (CSED) Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), harga emas dapat mengalami fluktuasi dalam periode tertentu. Bahkan, dalam rentang waktu satu hingga dua tahun, nilai emas bisa mengalami penurunan yang signifikan.
Meskipun emas dikenal sebagai safe haven, bukan berarti harganya selalu naik. Dalam periode satu hingga dua tahun, ada kemungkinan harga emas mengalami penurunan, ungkap Murniati Mukhlisin, peneliti dari INDEF, dalam diskusi terkait Bullion Bank, ditulis Kamis (27/2/2025).
Biaya Penyimpanan Emas
Selain risiko volatilitas harga, investor juga harus mempertimbangkan biaya penyimpanan emas, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Emas fisik memerlukan tempat penyimpanan yang aman, seperti safe deposit box (SDB) di bank. Biaya sewa SDB bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi penyimpanan.
Penyimpanan emas fisik membutuhkan biaya tambahan, terutama jika menggunakan safe deposit box di bank-bank syariah atau konvensional, tambah Murniati.
Jika emas disimpan di rumah, risiko pencurian menjadi tantangan utama. Sementara itu, emas digital menawarkan kemudahan dalam penyimpanan, namun investor tetap harus memperhitungkan biaya tambahan jika ingin mencetak emas digital menjadi emas fisik.
Jika disimpan di bank digital, ada biaya tambahan untuk mencetak emas tersebut. Jadi, harga emas digital bisa berbeda dengan emas fisik, jelasnya.