Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau disebut BTN menyatakan pengembangan fitur beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) atau paylater tidak akan diluncurkan pada 2024.
Sabar belum tahun ini kayaknya,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, usai menghadiri acara BUMN Learning Festival di Menara BTN, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Sebelumnya, fitur Paylater BTN ditargetkan meluncur pada semester 1 2024. Namun, rencana tersebut belum terlaksana lantaran pihaknya masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Adapun untuk plafon uji coba, BTN akan mulai dari Rp 20 juta.
Adapun saat ini BTN telah memberikan layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan tingkat bunga rendah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat semakin banyak generasi muda yang menggunakan layanan paylater. Penggunaan paylater sangat populer di kalangan generasi Z dan milenial, sehingga mereka tidak sepenuhnya menyadari risiko jika terlibat.
Ketidakpahaman mengenai jangka waktu pembayaran dan bunga yang mungkin dikenakan, dapat mengakibatkan akumulasi utang yang signifikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi utang warga RI di paylater meningkat drastis, adalah banyaknya promo dan penawaran menarik yang ditawarkan oleh penyedia layanan.
Istilah paylater berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata, yaitu pay yang berarti membayar dan later yang berarti nanti. Secara keseluruhan, istilah ini merujuk pada sebuah layanan pembiayaan yang memungkinkan kita melakukan pembelian barang atau jasa tanpa harus membayar pada saat itu juga.
Sebagai gantinya, kita dapat menunda pembayaran dan melunasinya di kemudian hari, baik dalam satu kali pembayaran penuh maupun dengan cara mencicil dalam beberapa bulan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.