Jakarta – Kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah Indonesia pada Selasa, 8 April 2025, menunjukkan fluktuasi dengan kecenderungan menguat mendekati Rp 17.000 per USD. Dolar AS terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta menguat sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.846 per USD dari sebelumnya Rp 16.822 per USD.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tengah mata uang Paman Sam tersebut berada di sekitar Rp 16.566 per USD. Namun, angka ini hanyalah nilai tengah; harga jual dan beli di berbagai bank akan berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk waktu pengambilan data, jenis transaksi, dan kebijakan masing-masing bank.
Pengamat pasar uang, yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra menilai nilai tukar rupiah bisa memperoleh sentimen positif dari aksi buy on dip di sebagian pasar saham Asia.
“Aksi buy on dip pasar hari ini bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko, (kendati) pasar masih rentan tertekan pekan ini karena isu perang tarif masih bergulir dan pasar menunggu hasil negosiasi tarif beberapa negara,” ungkapnya dikutip dari Antara, Selasa (8/4/2025).
Pada pagi ini, lanjutnya, sebagian pasar saham Asia terlihat rebound. Hal ini menandakan banyak investor memanfaatkan momen harga yang sudah menurun signifikan di berbagai bursa saham dengan harapan ke depan pasar akan melonjak kembali.
“Sentimen ini bisa positif, bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” kata dia.