Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mampu membukukan kenaikan penyaluran kredit 9,2% menjadi Rp 12,4 triliun pada akhir kuartal III 2024. Hingga akhir September 2024, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sampoerna tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,0% atau mencapai Rp14,6 triliun.
Dari kinerja tersebut sepanjang periode sembilan bulan pertama 2024, Bank Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 52,3 miliar, meningkat 40,2% dibandingkan Rp 37,3 miliar, laba sepanjang periode yang sama tahun 2023.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra merincikan, sektor UMKM merupakan bagian terpenting dan pendorong pertumbuhan kredit dalam periode 1 tahun terakhir. Per akhir September 2024, sebesar 63,2% pinjaman atau senilai Rp 7,8 triliun secara langsung maupun tidak langsung diberikan kepada pelaku UMKM dan 36,8% sisanya atau sekitar Rp 4,5 triliun kredit disalurkan kepada nasabah non-UMKM.
Penyaluran pinjaman ke UMKM ini meningkat 14,6% dibandingkan penyaluran pinjaman ke UMKM pada satu tahun sebelumnya, jauh melampaui peningkatan pertumbuhan pinjaman UMKM di industri perbankan secara keseluruhan pada periode sama yang meningkat 5,0%, kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2024).
Pencapaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi dan pemanfaatan teknologi yang dilakukan Bank Sampoerna. Dari Rp7,8 triliun kredit ke UMKM sendiri, hampir 2/3 di antaranya atau sebesar Rp5,0 triliun disalurkan secara langsung oleh Bank Sahabat Sampoerna, sementara sisanya disalurkan ke UMKM lewat beberapa mitra strategis, baik koperasi, perusahaan financial technology, maupun peer- to-peer lending.
“Digitalisasi dan kolaborasi dengan pihak ketiga merupakan langkah strategis kami dalam merealisasikan komitmen Bank Sampoerna untuk membantu para pelaku UMKM. Dengan kedua strategi tersebut, kami terus mampu memperluas cakupan penyaluran kredit untuk UMKM hingga ke pelosok dan membantu perekonomian nasional,” ujar Henky.