Jakarta Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di sektor keuangan mikro.
Salah satu inisiatif strategis yang dilakukan adalah pelaksanaan Training of Trainers (TOT) bagi dosen perguruan tinggi, bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada akhir tahun 2023.
Inisiatif ini dirancang untuk mencetak trainer berkualitas yang akan membimbing mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja di industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Perbarindo menggandeng Universitas Merdeka Malang untuk pelaksanaan TOT batch 2 bagi dosen perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur, yang diikuti oleh  Universitas Brawijaya, Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Universitas Airlangga, Universitas Merdeka Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang, yang dilaksanakan di Universitas Merdeka Negeri Malang.
Sebelum kegiatan tersebut, dilaksanakan pelatihan sertifikasi untuk mahasiswa Prodi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang yang dilakukan pada tanggal 1-5 Februari 2025, dengan Trainer yang berasal dari TOT Dosen batch 1 dan diikuti oleh 30 mahasiswa.
âIndustri BPR membutuhkan SDM yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan. Melalui kerja sama dengan universitas, kami ingin memastikan generasi muda memiliki kemampuan praktis yang diakui secara nasional melalui sertifikasi profesi. Ini adalah investasi penting bagi masa depan industri BPR. Program ini bertujuan memastikan lebih banyak universitas memiliki trainer berkualitas untuk menyiapkan mahasiswa dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri keuangan mikro, kata Ketua Umum Perbarindo, Tedy AlamsyahÂ
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang Retna Safriliana mengatakan, sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, Universitas Merdeka Malang menyambut baik inisiatif kerja sama ini
Kami meyakini bahwa kolaborasi dengan dunia industri, khususnya dengan BPR, merupakan langkah strategis dalam menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di dunia kerja, ungkap dia.