Jakarta – Penipuan digital makin marak. Bahkan modus penipuan yang dilakukan sudah bermacam-macam dan semakin sulit dikenali. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap modus penipuan digital ini harus ditingkatkan.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengajak nasabah menghadapi ancaman berbagai serangan siber yang semakin canggih khususnya penipuan berbasis rekayasa sosial (social engineering) yang dikenal sebagai Quishing atau QR Code Phishing.
Quishing merepresentasikan evolusi terbaru dalam serangan phishing, yang menggabungkan teknologi kode QR yang familiar dengan taktik penipuan untuk menipu korban yang lengah. Munculnya Quishing bertepatan dengan meningkatnya adopsi kode QR setelah pandemi COVID-19, ketika dunia mencari solusi tanpa kontak untuk berbagai transaksi finansial.
Meskipun kode QR menawarkan kenyamanan dalam konteks yang sah seperti menu restoran, pendaftaran membership, dan pembayaran QRIS, keberadaannya yang luas telah menciptakan peluang baru bagi para penipu.
Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk Andreas Kurniawan menjelaskan, kode QR memang merupakan solusi finansial yang inovatif, tetapi beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan kode QR palsu untuk melakukan tindak kejahatan, seperti mengarahkan korban ke situs web berbahaya atau menipu korban untuk mengungkapkan informasi pribadi, termasuk detail perbankan.
Mengingat dampak yang ditimbulkan cukup serius, maka kami mengimbau seluruh nasabah untuk terus waspada dan mengadopsi praktik keamanan yang kuat untuk melindungi diri dari ancaman Quishing, jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (20/10/2024).
Danamon lewat kampanye #JanganKasihCelah membekali nasabah dengan informasi dan edukasi untuk mengenali dan menghadapi metode penipuan yang semakin canggih dan beragam, tambah Andreas.