Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan sebanyak 71.000 nasabah UMKM telah mendapat fasilitas hapus tagih kredit oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Langkah tersebut mengikuti kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang hapus tagih kredit macet di bank BUMN.
Dari hasil monitor yang paling banyak hapus tagih adalah BRI. Record ini tidak dicatat, kalau tidak salah 71 ribu nasabah sudah dihapus tagih oleh BRI, kata Airlangga, dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di di ICE BSD City, Banten, Kamis (30/1/2025).
Selain itu, Airlangga juga memuji capaian BRI yang sudah menyalurkan kredit sebesar Rp1.106 triliun untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun BRI menargetkan penyaluran Rp 300 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) pada 2025. (BRI) sudah menangani 50 juta nasabah (UMKM), ujar Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyampaikan pentingnya dukungan terhadap UMKM di dalam negeri. Hal ini Mengingat peran sektor tersebut sebagai pendorong kinerja ekonomi terbesar nasional.
UMKM adalah tulang punggung, menyerap 60% PDB dan 97% tenaga kerja. (Maka dari itu) mereka memerlukan pendampingan, tuturnya.
Target Kesepakatan Bisnis
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan kembali menggelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Kegiatan ini akan menjadi tahun penyelenggaraan ke-6 BRI UMKM EXPO(RT), yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Januari-2 Februari 2025 di ICE BSD City Nusantara Hall 5,6,7.
Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI Amam Sukriyanto menuturkan, perseroan menargetkan total nilai kesepakatan bisnis (business matching) senilai USD 89 juta atau sekitar Rp1,4 triliun dari BRI UMKM Export 2025.
Untuk (BRI UMKM EXPORT) tahun ini dengan lebih banyak jumlah pesertanya kami menargetkan potential buyer sebesar USD 89 juta selama setahun ke depan,” ungkap Amam dalam Konferensi Pers BRI UMKM Expo(RT) 2025 di Menara BRIlian, Jakarta Jumat, 24 Januari 2025.