Jakarta Harga emas diperkirakan akan mencapai puncaknya pada kuartal keempat 2024, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan dukungan berkelanjutan dari arus masuk Exchange Traded Funds (ETF) serta pembelian bank sentral. Dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil, harga emas diharapkan terus mendapatkan dukungan signifikan.
Menurut Ewa Manthey, Ahli Strategi Komoditas di ING, meskipun emas mengalami penurunan di awal pekan akibat aksi jual ekuitas global yang dipicu oleh kekhawatiran resesi di AS, namun potensi emas 24 karat untuk kembali menguat sangat besar.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Melesat Hari Ini 9 Agustus 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Makin Berkilau, Ini Penyebabnya
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Tak Berubah di Awal Pekan, Ini Rinciannya
-
Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Simak Rinciannya di Sini
-
Harga Emas Dunia Bertahan, Investor Menanti Data Inflasi AS
Emas, yang biasanya menjadi aset aman saat ketidakpastian meningkat, mengalami penurunan tajam pada Senin lalu, didorong oleh kemungkinan likuidasi untuk menutupi margin call pada aset lainnya, jelas Manthey, seperti dikutip dari Kitco.com pada Senin (12/8/2024).
Meski sempat turun, Manthey optimis bahwa harga emas akan naik kembali, didukung oleh ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut dan ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sepanjang tahun 2024, harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 15%, menjadikannya salah satu komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini, dibantu oleh pembelian bank sentral, konsumen di Asia, dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dari Fed.
Pascafase konsolidasi, kami yakin emas akan mempertahankan momentum kenaikannya, tambah Manthey. Fokus utama investor emas saat ini tertuju pada skala dan waktu pemangkasan suku bunga yang diantisipasi dari Federal Reserve.
Sentimen Suku Bunga
Federal Reserve diprediksi akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September 2024, dengan proyeksi penurunan sebesar 50 basis poin, diikuti oleh serangkaian penurunan lebih kecil sebesar 25 basis poin yang akan membawa suku bunga dana Fed ke sekitar 3,5% pada musim panas tahun depan.
Manthey juga mencatat bahwa pembelian bank sentral tetap kuat, meskipun ada penurunan pembelian oleh Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Juni 2024, bank sentral pasar berkembang seperti Uzbekistan dan India menambahkan 9 ton emas ke cadangan mereka, sementara Singapura menjadi penjual terbesar dengan melikuidasi 12 ton emas. Secara keseluruhan, pembelian oleh bank sentral diperkirakan akan tetap kuat sepanjang tahun ini, meskipun tingkat pembelian bersih lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.