Jakarta – Harga emas pada hari Jumat berada di jalur penurunan mingguan terbesarnya dalam lebih dari tiga tahun. Penurunan harga emas ini karena ekspektasi pemangkasan suku bunga yang kurang agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) yang kemudian mengangkat dolar AS.
Penguatan dolar AS ini mengurangi daya tarik emas batangan di kalangan investor.
BACA JUGA: Senator AS Ini Berencana Tukar Sebagian Cadangan Emas AS jadi Bitcoin
BACA JUGA: Akhirnya Harga Emas Antam Naik Lagi, Simak Rinciannya di 15 November 2024
BACA JUGA: Harga Emas Anjlok USD 170 sejak 5 November, Bakal Terus Berlanjut?
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Turun Lagi, Simak Rincian di 16 November 2024
-
OJK Terbitkan Aturan Main Pembiayaan hingga Penitipan Emas, Simak di Sini!
-
Kabar Buruk, Harga Emas Diramal Terus Anjlok
Mengutip CNBC, Sabtu (16/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2.562,59 per ons. Harga telah turun lebih dari 4% pada pekan ini, menyentuh level terendah sejak 12 September pada hari Kamis.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 2.567,20 per ons.
Dolar AS bersiap untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penjualan ritel di ekonomi terbesar dunia naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu.
“Semua ketidakpastian khususnya ketidakpastian jangka pendek telah dihilangkan. Kini emas kembali ke fundamental dasar, kata analis Allegiance Gold Alex Ebkarian.
Ekonom yakin rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump akan memicu inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pelonggaran suku bunga The Fed.
Suku bunga yang lebih tinggi membuat kepemilikan emas menjadi kurang menarik karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Berbicara pada hari Kamis, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga.
Menurut alat CME Fedwatch, pelaku pasar kini melihat peluang 62% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, turun dari 83% sehari sebelumnya.
Sejauh ini emas telah terdampak negatif oleh pemilihan Trump, tetapi ini dapat berubah jika ada ketidakpastian lebih lanjut yang dapat muncul kembali dalam jangka menengah, kata analis pasar Kinesis Money Carlo Alberto De Casa.
Pelaku pasar kini akan menanti pernyataan dari beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan untuk berbicara di kemudian hari.