Jakarta Tak hanya berfokus pada keuntungan finansial semata, Bank Mandiri juga memperhatikan dampak Environmental, Social, dan Governance (ESG) dalam menjalankan praktik bisnisnya. Bank berlogo pita emas itu memiliki ESG Framework yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, Bank Mandiri terus mendukung pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.
”Kami terus mendorong nasabah kami untuk bertransisi menuju ekonomi rendah karbon melalui instrumen keuangan yang inovatif serta membangun ESG center for clients sebagai akselerator dalam pencapaian-pencapaian kami,” kata Alexandra dikutip Jumat (9/8/2024).
Sustainable Portofolio
Dari pilar Sustainable Banking, Alexandra menyatakan, saat ini Bank Mandiri telah menyalurkan Sustainable Portofolio sebesar Rp278 triliun dengan pertumbuhan 14,7 persen secara year on year. Di mana Rp139 triliun temasuk ke dalam Green Portfolio yang menjadikan Bank Mandiri sebagai Green Market Leader di Indonesia dan Rp139 berasal dari Social Portfolio.
Hal ini tercapai didukung dengan berbagai Sustainable Financing Products baik untuk nasabah wholesale maupun retail, seperti Sustainability-Linked-Loan, Corporate-in-Transition Financing, EV Financing, dan Green Mortgage. Kami juga menyediakan ESG Advisory Services melalui pembentukan ESG Center untuk nasabah.
“Sebagai prefered banking partner nasabah, kami telah berkomitmen untuk menerapkan client-centered approach dalam penerapan ESG di Bank Mandiri“ kata Alexandra.
Untuk pilar ESG kedua yakni Sustainable Operation, Bank Mandiri memiliki inisiatif menghitung emisi karbon sejak 2019. Total emisi operasional, per Juni 2024 turun menjadi 117.566 tCO2e dan penghitungan masih terus berlangsung sampai akhir tahun. Penurunan ini menunjukkan tren yang positif, sebab perhitungan pertama Bank Mandiri (baseline) berjumlah sebesar 358.753 tCO2e pada tahun 2019.