Jakarta – Harga emas naik tipis pada perdagangan Senin dipicu adanya ketidakpastian pemilu AS. Investor emas memperkirakan kemungkinan adanya gugatan hasil pemilu dan dilanjutkan dengan ketegangan politik.
Selain itu, investor emas juga terus memantau rapat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) yang berlangsung akhir minggu ini.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Stabil, 1 Gram Dipatok Rp 1.539.000
BACA JUGA: Prospek Harga Emas Dunia Minggu Ini, Naik Lagi atau Jatuh?
BACA JUGA: Guntur Soekarno Bantah Isu Bung Karno Punya Emas Berton-ton di Bank Swiss dan Batu Intan Terbesar
Baca Juga
-
Harga Emas Melesat ke Level Termahal Menanti Hasil Pemilu AS
-
Harga Emas Antam Hari Ini 5 November 2024
-
Cerita Karomah Sunan Gunung Jati Bikin Kawanan Perampok Taubat, Ubah Pohon jadi Emas
Mengutip CNBC, Selasa (5/11/2024), harga emas spot naik hanya 0,05% menjadi USD 2.736,49 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.790,15 per ons pada Kamis lalu.
Harga emas berjangka AS ditutup 0,08% lebih rendah pada USD 2.746,90 per ons.
Pemilu presiden AS akan berlangsung pada hari Selasa waktu setempat dengan jajak pendapat menunjukkan kandidat Demokrat Kamala Harris dan kandidat Republik Donald Trump bersaing ketat dalam perebutan kursi di Gedung Putih.
Jajak pendapat Ipsos yang dilakukan bulan lalu menemukan kekhawatiran bahwa AS dapat mengalami kerusuhan yang sama seperti setelah kekalahan Trump pada pemilu 2020, ketika klaim palsunya bahwa kekalahannya adalah akibat penipuan mendorong ratusan orang menyerbu Gedung Capitol AS.
Jika Trump menang, menurut saya, emas akan naik di sini. Kami mungkin sedikit lebih khawatir tentang inflasi dengan semua tarif yang dibicarakannya, kata analis komoditas TD Securities Bart Melek.
Menarik perhatian investor minggu ini adalah keputusan suku bunga Fed pada hari Kamis, dengan pelaku pasar secara luas mengantisipasi pemotongan suku bunga acuan seperempat poin.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik dan cenderung tumbuh subur ketika suku bunga rendah.
Saya kira pendorong emas minggu ini adalah pemilu AS. Pemotongan Fed tidak mungkin memicu banyak pergerakan menurut saya, karena bank kemungkinan akan memberi sinyal pemotongan lebih lanjut sesuai dengan ekspektasi pasar, kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Indeks dolar turun 0,4%, mencapai level terendah dalam dua minggu. Mata uang AS yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.