Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah kelas menengah di Indonesia turun. Pada 2023 jumlah penduduk kelas menengah turun jadi 48,27 jiwa, dari sebelumnya pada 2019 yang tercatat 57,33 juta orang.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, ikut berkomentar mengenai penurunan kelas menengah ini. Ia menyebutkan bahwa daya beli kelas menengah terjadi menurun.
Agusman menjelaskan meskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.
Hal itu terlihat pada data di Juli 2024, piutang pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy), meskipun sedikit menurun dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 10,72 persen. Total piutang mencapai Rp494,10 triliun.
Data pertumbuhan piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) pada Juli 2024 kembali tumbuh sebesar 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy) (Juni 2024: 10,72 persen yoy) menjadi Rp 494,10 triliun, kata Agusman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Sementara itu, di industri fintech P2P lending juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar 23,97 persen yoy pada Juli 2024, meskipun melambat dari 26,73 persen yoy pada Juni 2024. Total pembiayaan P2P lending mencapai Rp 69,39 triliun.
Agusman menilai meskipun terjadi perlambatan ekonomi yang berdampak pada daya beli masyarakat, tren pertumbuhan yang stabil di kedua sektor ini menandakan bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kapasitas untuk memitigasi risiko tersebut.
Hal ini memberikan keyakinan bahwa target penyaluran kredit di kedua sektor ini kemungkinan besar dapat terus tumbuh, meskipun dengan pengawasan dan penyesuaian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Trend pertumbuhan pembiayaan yang tetap terjaga memberikan sinyal bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kemampuan dalam memitigasi risiko penurunan daya beli masyarakat sehingga diperkirakan pembiayaan oleh multifinance dan fintech P2P lending dapat melanjutkan pertumbuhan, pungkas dia.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com