Jakarta – Rencana pembentukan bullion bank di Indonesia belakangan ini menjadi topik hangat, seiring dengan meningkatnya pembicaraan tentang dedolarisasi di dunia internasional.
Menurut Pengamat Ekonomi Indonesia dari Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P. Sasmita, meski ide pembentukan bullion bank ini dapat dipahami, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Ide yang bisa diterima sih soal pembentukan bullion bank ini. Hal ini kan sangat dipicu oleh isu atau wacana de-dolarisasi yang terjadi belakangan, kata Ronny kepada www.wmhg.org, Kamis (2/1/2025).
Ronny menjelaskan, wacana dedolarisasi semakin kuat belakangan ini, seiring dengan langkah beberapa negara, khususnya anggota BRICS, yang mulai mengalihkan transaksi internasional mereka dari dolar AS ke mata uang lain, seperti yuan atau euro.
Hal ini memunculkan kemungkinan bahwa negara-negara tertentu mungkin tidak lagi sepenuhnya bergantung pada dolar sebagai mata uang utama dalam transaksi internasional. Dalam konteks ini, emas kembali muncul sebagai salah satu alternatif, mengingat emas dulu pernah menjadi alat pembayaran internasional utama sebelum dolar mengambil alih.
Sebelum wacana de-dolarisasi ini muncul, bullion bank atau pemindahan aset dari dolar ke bentuk safe haven lain seperti emas itu kan nggak terlalu banyak dibicarakan, ujarnya.
Dominasi Dolar
Sebelum dolar menjadi mata uang global yang dominan, emas dikenal dengan sistem gold standard, di mana negara mengukur kekayaan mereka dengan cadangan emas.
Meskipun sistem gold standard sudah tidak digunakan lagi, emas tetap diakui sebagai aset yang stabil dan aman, yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi mata uang.
Itulah sebabnya pembentukan bullion bank, yang mengelola dan menyimpan emas, bisa menjadi salah satu langkah strategis untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Berdasarkan itu, itu gold standard yang kita kenal. Nah karena hari ini dedolarisasi itu semakin menguat bahwa aset-aset negara itu tidak hanya diamankan dalam bentuk mata uang dolar. Karena mata uang dolar adalah mata uang global, ujarnya.