Jakarta Volatilitas di pasar emas meningkat karena logam kuning tersebut mencetak rekor tertinggi pada minggu lalu. Sementara risiko meningkat, tren bullish harga emas sulit diabaikan karena analis terus mengawasi USD3.000 per ons minggu ini.
Dikutip dari Kitco.com, Senin (24/2/2025), pasar emas telah mengalami kemenangan beruntun yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengakhiri delapan minggu terakhir tidak hanya di wilayah positif tetapi juga pada titik tertinggi sepanjang masa.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Melorot dari Rekor Tertinggi sepanjang Sejarah
BACA JUGA: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Sebentar Lagi Sentuh USD 3.000
BACA JUGA: Strategi Cerdas Investasi Emas di Tengah Gonjang Ganjing Ekonomi
Baca Juga
-
Tips Menabung Emas: Cara Cerdas untuk Investasi Masa Depan
-
Harga Emas Antam Turun Lagi Hari Ini, Tapi Masih di Atas Rp 1,7 Juta per Gram
-
Harga Emas Lengser dari Rekor Tertinggi Dampak Ambil Untung
Logam mulia tersebut mengalami reli mingguan terpanjang sejak pertengahan tahun 2000 ketika harga mencapai USD2.000 per ons untuk pertama kalinya.
Emas spot terakhir diperdagangkan pada USD2.935,80 per ons, hampir stabil pada hari itu dan naik lebih dari 2% dari penutupan Jumat lalu (21/2).
Pada saat yang sama, perak mengalami kenaikan minggu kelima berturut-turut dalam lingkungan volatilitas yang lebih tinggi. Perak spot terakhir diperdagangkan pada USD32,51 per ons, turun lebih dari 1% pada hari itu tetapi naik 1% pada minggu itu.
Meskipun pasar emas terlihat sedikit terlalu mahal, Kepala Futures & Forex di Tastylive.com, Christopher Vecchio, mengatakan bahwa ia tidak dapat mengabaikan momentum bullish yang didukung oleh fundamental yang solid.
Vecchio mengatakan bahwa garis tren emas dari kiri bawah ke kanan atas berarti hanya masalah waktu sebelum harga emas naik ke USD3.000 per ons dan seterusnya.
Tren Pergerakan Emas
Melihat pergerakan harga teknis emas, Vecchio mengatakan bahwa emas telah menemukan dukungan yang solid pada rata-rata pergerakan lima harinya dan hingga momentum itu berubah, ia tetap optimis terhadap emas.
“Emas memiliki banyak fleksibilitas naratif yang akan terus mendukung harga yang lebih tinggi,” katanya.
Menurutnya, pilar-pilar fundamental yang telah membawa emas batangan semakin kuat; apakah itu ketakutan inflasi, kegagalan perdagangan global, atau perpindahan dari mata uang tradisional dalam cadangan bank sentral, faktor-faktor tersebut akan tetap ada.