Jakarta Harga emas mengakhiri pekan ketiga Desember 204 di wilayah negatif, pasar emas berhasil mempertahankan dukungan kritis di sekitar USD 2.600 per ons, bahkan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve mengisyaratkan akan memperlambat laju pemotongan suku bunga pada 2025.
Harga emas berjuang selama minggu perdagangan penuh terakhir 2025 karena investor bersiap menghadapi sikap Federal Reserve untuk mengumumkan pemotongan suku bunga yang agresif.
BACA JUGA: Harga Emas Melesat Usai Inflasi AS Melambat
BACA JUGA: Harga Emas Mulai Pulih Hari Ini, Siap-siap Borong
Baca Juga
-
Jelang Libur Natal, Harga Emas Loyo
-
Harga Emas Pulih Berkat Permintaan Tiongkok, Tren Bullish Mulai Terbentuk
-
Cek Harga Emas Antam Hari Ini 22 Desember 2024
Lantas bagaimana prediksi gerak harga emas pada pekan terakhir Desember 2024. Analis mencatat emas masih dapat menghadapi tantangan dalam lingkungan ini selama musim perdagangan liburan.
Analis komoditas di TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan pada Kamis jalur yang paling mudah bagi emas bisa lebih rendah dalam waktu dekat. Analis TD Securities memperkirakan harga emas bisa turun ke level USD 2.537.
Meskipun kami tidak memperkirakan penurunan, mengingat ketidakpastian seputar kebijakan Fed jika inflasi terus lebih tinggi dari yang diharapkan (misalnya tarif) dan ekonomi mulai melambat pada saat yang sama, risiko geopolitik baru dan putaran pembelian bank sentral yang baru, harga yang agak lebih rendah masih mungkin terjadi dalam waktu dekat,” kata analis TD Securities, dikutip dari Kitco News, Minggu (22/12/204).
Analis lain melihat emas terjebak dalam tarik-menarik antara kebijakan moneter Federal Reserve dan ketidakpastian geopolitik. Emas berhasil mempertahankan dukungan kritis pada Jumat setelah Kongres AS tidak dapat meloloskan RUU belanja sebelum liburan.
Pemerintah sekali lagi berada di ambang penutupan sebagian yang akan memengaruhi segalanya mulai dari penegakan hukum perbatasan hingga taman nasional dan merumahkan hingga dua juta karyawan.