Jakarta – Rekor reli harga emas dunia terhenti pada perdagangan Senin. Pelemahan harga emas dunia ini terjadi karena tekanan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS)dan dolar AS yang menguat.
Sementara itu, investor logam mulia menunggu serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang prospek suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed).
BACA JUGA: Prediksi Harga Emas Hari Ini, Faktor Geopolitik Masih Besar
BACA JUGA: Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini, Berpotensi Melesat?
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini 27 Oktober 2024 Stabil, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA: Top 3: Harga Emas Antam Naik Lagi
BACA JUGA: Harga Emas Terus Berkilau, Bagaimana Prospek Saham Emas?
Baca Juga
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal Lagi, Dipatok Segini Sekarang
-
Intip Gerak Saham BRMS Usai Umumkan Kenaikan Produksi Emas pada Kuartal III 2024
-
Seperti Emas, Bitcoin Bisa Jadi Aset Cadangan Bank Sentral
Mengutip CNBC, Selasa (29//10/2024), Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.742,49 per ons. Sedangkan harga emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 2.758,37 per ons Rabu lalu.
Sedangkan harga emas berjangka AS stabil di USD 2.755,0 per ons.
Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun yang menjadi acuan naik ke level tertinggi dalam periode tiga bulan. Sedangkan indeks dolar AS berada di jalur menuju bulan terbaiknya sejak April 2022, membuat emas kurang menarik bagi pembeli luar negeri.
Analis komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan, TD Securities menargetkan harga emas bisa menyentuh target USD 2.800 pada pekan ini.
Harapan kami adalah bahwa pemilu sebenarnya menghambat minat untuk aktivitas jual dan oleh karena itu katalis apa pun untuk aktivitas beli kemungkinan akan berdampak lebih besar,” kata dia.
Dengan semakin dekatnya pemilihan umum AS pada 5 November, Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump terjebak dalam pertarungan sengit untuk memenangkan beberapa negara bagian yang lebih kompetitif.
Menanti Data Ekonomi AS
Pelaku pasar juga menunggu serangkaian data minggu ini, termasuk ketenagakerjaan ADP pada hari Rabu, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada hari Kamis, dan laporan penggajian hari Jumat.
“Emas masih dalam mode beli saat turun dan sementara beberapa calon investor telah mencari penurunan lebih dari USD 200, penurunan tersebut tidak muncul karena yang lain menumpuk koreksi,” kata analis StoneX Rhona O’Connell dalam sebuah catatan.
Meskipun salah satu elemen kunci risiko geopolitik tahun ini adalah banyaknya pemilihan umum dengan lebih dari separuh pemilih dunia memiliki kesempatan untuk memilih, ketidakpastian tidak akan hilang hanya karena pemilihan umum telah berakhir. tambah dia.