Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan pada Kamis, 5 Desember 2024. Rupiah ditutup menguat 33,5 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 80 point di level Rp 15.903,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15,937.
“Sedangkan untuk senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.850 – Rp15.910,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (5/12/2024)
Rupiah menguat seiring kelegaan investor pada pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell yang mengisyaratkan kekuatan ekonomi AS dan tidak mengesampingkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada Desember 2024.
Namun, Powell tetap mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pelonggaran di masa mendatang. Penguatan Rupiah juga berlanjut usai pencabutan status darurat militer oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang menimbulkan tuntutan agar ia dimakzulkan oleh para legislator negara tersebut.
Kementerian Keuangan Korea Selatan pada Kamis (5/12) juga mengumumkan dana stabilisasi pasar sebesar 40 triliun won setelah deklarasi Yoon mengganggu pasar.
Bank of Korea dapat membeli obligasi dan memperluas operasi repo, dengan otoritas siap bertindak berdasarkan rencana darurat jika diperlukan.
“Investor tetap waspada karena Asia menghadapi risiko geopolitik yang meningkat, termasuk momok tarif perdagangan AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang akan datang. Fokus minggu ini adalah pada data paryroll nonpertanian utama di AS untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek suku bunga The Fed,” papar Ibrahim.