Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat tipis pada perdagangan Rabu ini. Namun penguatan rupiah ini rentan karena dolar AS diperkirakan akan melanjutkan penguatan.
Pada Rabu (13/11/2024), nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 17 poin atau 0,10 persen menjadi 15.765 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.782 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan rupiah melemah seiring pasar mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang AS.
Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump, kata Ariston dikutip dari Antara.
Ariston menuturkan pagi ini indeks terlihat naik lebih tinggi lagi ke level 105,92, pagi sebelumnya masih di kisaran 105,50-an. Indeks dolar AS mungkin masih naik ke arah level-level resisten di sekitar 106,5-107.
Selain itu, pasar juga berekspektasi bank sentral AS atau The Fed bakal mengurangi pemangkasan suku bunga acuannya tahun depan karena kemungkinan kenaikan inflasi di masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Ketegangan di Timur Tengah juga masih menjadi pertimbangan pasar untuk bertahan di aset aman dolar AS. Ariston mengatakan potensi pelemahan rupiah ke area 15.800 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran 15.700 per dolar AS hari ini.