Jakarta – Harga emas cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Kamis. Kenaikan harga emas dunia hingga menyentuh USD 2.685 per ons ini dipicu oleh beberapa faktor global.
analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, kombinasi dari suku bunga global yang menurun, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan ekspektasi pelonggaran lebih lanjut dari Federal Reserve (The Fed) AS telah memberikan dorongan signifikan bagi pergerakan harga emas.
BACA JUGA: Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
BACA JUGA: Lagi, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal
BACA JUGA: Harga Emas Cetak Rekor Termahal Sepanjang Masa, Tembus Angka Ini
Baca Juga
-
Mengikuti Harga Emas, Perak Sentuh Rekor Tertinggi dalam 12 Tahun
-
Harga Emas Cetak Rekor, Bagaimana Prospek Emiten?
-
Harga Emas Dunia Terkoreksi dari Level Termahal, Investor Ambil Untung
Namun kemudian, harga emas dunia pada Jumat ini terkoreksi turun ke USD 2.672. Meskipun turun, tren bullish emas masih cukup kuat, dengan beberapa indikator teknis, termasuk Moving Average, yang menunjukkan bahwa emas memiliki potensi untuk terus naik.
Emas berpotensi untuk menembus level USD 2.700, yang merupakan proyeksi tertinggi untuk hari ini, jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, salah satu faktor utama yang mendorong reli emas adalah kebijakan moneter global yang semakin melonggar. Beberapa bank sentral, termasuk People\’s Bank of China (PBoC), Riksbank Swedia, dan Bank Sentral Republik Ceko, telah menurunkan suku bunga mereka dalam beberapa hari terakhir.
Keputusan ini memberikan keuntungan bagi emas, mengingat aset ini tidak memberikan bunga, sehingga penurunan suku bunga global menurunkan biaya peluang (opportunity cost) dari memegang emas dan membuatnya semakin menarik bagi investor sebagai safe haven.
Selain itu, pelemahan Dolar AS (USD) juga menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas. Ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneternya telah memberikan tekanan pada USD, dan hal ini mendorong minat investor terhadap emas, yang sebagian besar dihargai dan diperdagangkan dalam mata uang tersebut.