Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyampaikan ada kemungkinan peluang tarif layanan transfer real time atau BI-Fast turun dari harga saat ini yakni Rp 2.500 per transaksi.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ryan Rizaldy, mengatakan peluang tersebut bisa dilakukan guna menarik lebih banyak jumlah pengguna BI-Fast.
Baca Juga
-
QRIS dan BI-Fast Dongkrak Inklusi Keuangan
-
Kenali Transfer BI Fast dan Cara Transaksinya, Bye-Bye Biaya Mahal
Memang dengan fitur yang beroperasi 24 jam tujuh hari secara real time dengan harga yang murah pasti sangat menarik bagi masyarakat. Ke depan tidak tertutup kemungkinan ada penyesuaian harga, ujarnya dalam media gathering BI di Bali, Jumat malam (24/8).
Diketahui BI Fast resmi dioperasikan pada Agustus 2021. Seiring berjalannya waktu, penggunaan BI Fast terus meningkat. Bahkan produk keuangan ini disebut game charger dalam sistem pembayaran.
BI-Fast Ini rupanya game changer dalam sistem bayaran Game changer Bertahun-tahun kita berkelindar dengan biaya transfer yang begitu mahal, tetapi ketika dia dibawah turun ke Rp2.500 rupanya ini gak cuma membuat happy yang sudah menggunakan transfer bank, ujarnya.
Sebelumnya memang banyak masyarakat yang enggan menggunakan BI-Fast lantaran dinilai masih cukup mahal. Namun, jika dibandingkan dengan metode transaksi lainnya, BI-Fast akhirnya mampu menggaet minat masyarakat.
Kami meneliti bahkan masyarakat-masyarakat yang tadinya tidak terlalu mahal Rp 2.500 Mereka ingin mau masuk ke dalam (BI Fast), menggunakan transaksi digital untuk menjalankan transaksi ekonominya dan yang memang uang tunai dan sebagainya, ujarnya.
volume Transaksi
Per Juli 2024, BI mencatat volume transaksi BI Fast tumbuh hingga 65,08% secara tahunan menjadi 301,41 juta transaksi. Lebih lanjut, Ryan mengungkapkan bahwa wacana penurunan tarif BI Fast tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, sebab Bank Indonesia perlu melakukan pertimbangan untuk menyesuaikan harga layanan transfer.
Masalah penyesuaian harga itu sangat bergantung pada banyak hal, misalnya bagimana kondisi ekonomi yang melingkupi pertumbuhan ekonomi, inflasi dan segala macam lainnya, imbuhnya.
Memang penyesuaian (tarif BI Fast) itu tidak tertutup kemungkinannya, namun fokus dalam jangka pendek ini bagaimana kita bisa membangun sinergi yang baik dalam sistem keuangan digital, pungkasnya.