Jakarta – Paylater makin populer. Metode pembayaran beli dulu dan bayar kemudian ini identik dengan generasi muda yang memiliki gaya hidup serba digital dan praktis. Hal ini terbukti dari riset Kredivo yang menunjukkan bahwa 70,4% pengguna Paylater berusia 18 – 35 tahun.
Selain anak mudah, pengguna paylater ternyata lekat pada gender dan status pernikahan tertentu. Laporan yang sama juga mengungkapkan bahwa proporsi pengguna Paylater didominasi oleh laki-laki, yakni mencapai 56,5% pada 2024.
Baca Juga
-
Utang Masyarakat Indonesia Gunakan Paylater Sentuh Rp 7,81 Triliun hingga Juli 2024
-
Rasio Kredit Macet Paylater Sentuh 2,82%
-
Pakar Unair Beber Penyebab Paylater Populer di Kalangan Gen Z
Sementara itu, berdasarkan status perkawinan, kelompok konsumen yang sudah menikah ternyata lebih doyan berbelanja dengan paylater dibanding konsumen lajang. Tercatat, pengguna Paylater didominasi oleh konsumen yang sudah menikah, yaitu sebanyak 52,9%.
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengungkapkan, meskipun terdapat dominasi di beberapa segmen konsumen secara demografi seperti laki-laki dan kelompok pengguna yang sudah menikah, namun di satu sisi Kredivo melihat bahwa paylater kini telah menjadi metode pembayaran yang semakin inklusif dan diterima oleh semua kalangan untuk berbagai kebutuhan.
Hal ini tidak terlepas dari integrasi Paylater yang saat ini telah tersedia di berbagai merchant, mulai dari F&B, groceries, gadget, elektronik, kesehatan dan kecantikan, peralatan rumah tangga, otomotif, hingga travel, sehingga semakin memudahkan akses masyarakat terhadap metode pembayaran yang fleksibel dan terjangkau, kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).
Ke depan, Kredivo optimis bahwa Paylater akan menjadi bagian penting dari kebiasaan belanja maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya permintaan terhadap pengalaman berbelanja yang seamless.” tambah dia.