Jakarta Harga Emas terus bergerak turun, sempat diperdagangkan di titik terendah dalam tujuh minggu di kisaran USD 2.600 per ons sebelum turun lebih jauh ke kisaran USD 2.540 per ons pada Kamis 15 November 2024.
Analisis dari Andy Nugraha Dupoin Indonesia menjelaskan, pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh penguatan Dolar AS (USD) yang memberikan tekanan besar pada logam mulia. Kombinasi berbagai faktor fundamental memperkuat tekanan pada emas.
BACA JUGA: Top 3: Segini Uang Pensiun Mantan Menteri era Jokowi
BACA JUGA: Top 3: Tragisnya Kecelakaan di Tol Cipularang Km 92
BACA JUGA: Top 3: Tiket Timnas Indonesia vs Jepang Diborong Pengusaha Korea
Baca Juga
-
Top 3 Tekno: Kehadiran AI di Microsoft Notepad Hingga Dukungan Warganet ke Timnas
-
Top 3: Trem Otonom di IKN Bakal Dikembalikan ke China
-
Top 3: Plus Minus Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas 50 Persen
Informasi mengenai prediksi harga emas ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut datanya per 17 November 2024:
1. Kabar Buruk, Harga Emas Diramal Terus Anjlok
Harga Emas terus bergerak turun, sempat diperdagangkan di titik terendah dalam tujuh minggu di kisaran USD 2.600 per ons sebelum turun lebih jauh ke kisaran USD 2.540 per ons pada Kamis 15 November 2024.
Analisis dari Andy Nugraha Dupoin Indonesia menjelaskan, pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh penguatan Dolar AS (USD) yang memberikan tekanan besar pada logam mulia. Kombinasi berbagai faktor fundamental memperkuat tekanan pada emas.
Berita Partai Republik kini menguasai mayoritas di Kongres AS meningkatkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan ekonomi pro-USD dari Presiden terpilih Donald Trump. Kebijakan tersebut diperkirakan akan bersifat inflasi tetapi secara keseluruhan mendukung penguatan Dolar AS.
Selengkapnya