Jakarta PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) berkomitmen untuk memperkuat fondasi keuangannya dan meningkatkan daya saing melalui transformasi menyeluruh.
Sejak bergabung dengan KB Financial Group (KBFG) pada 2020, setelah KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham utama, KB Bank telah mencatat perkembangan positif dalam berbagai aspek perbankan.
Baca Juga
-
KB Bank Beri Modal Kerja PT INKA Rp 750 Miliar, untuk Apa Saja?
Melalui transformasi ini, KB Bank berhasil meningkatkan fundamental keuangannya secara signifikan hingga akhir 2024. Rasio kecukupan modal (CAR) yang sebelumnya hanya 12% kini stabil di 16%, memberikan ruang lebih untuk pertumbuhan.
Kualitas aset juga membaik dengan penurunan rasio kredit bermasalah (LAR) dari 65% menjadi 23%. Dalam hal likuiditas, rasio kecukupan likuiditas (LCR) melonjak dari 90% pada 2020 menjadi 147%, melampaui standar regulasi.
Kinerja Solid
Kinerja keuangan KB Bank juga menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pendapatan bunga bersih (NII) meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai lebih dari Rp900 miliar pada akhir 2024 dibandingkan sekitar Rp400 miliar sebelum transformasi.
Peningkatan ini juga berdampak positif pada margin bunga bersih (NIM), yang naik dari 0,6% menjadi sekitar 1,3%-1,4% berkat peningkatan kualitas aset.
Proses persetujuan kredit yang terpusat memastikan manajemen risiko yang lebih baik, memperkuat posisi bank dalam menghadapi dinamika pasar.
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, menyatakan, transformasi KB Bank adalah perjalanan yang penuh tantangan.
Namun, dengan dukungan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan semua pemangku kepentingan, serta dedikasi karyawan, KB Bank telah melewati fase terberat dari transformasi ini dan siap mencapai kinerja positif serta pertumbuhan berkelanjutan, ujarnya.