Jakarta Harga emas bertahan kokoh di atas level USD 2.500 pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia naik tipis karena para pelaku pasar memposisikan diri menjelang data inflasi AS untuk petunjuk lebih lanjut tentang kedalaman pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) minggu depan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (11/9/2024), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.513,61 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.542,30.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9.000 per Gram, Intip Rinciannya
BACA JUGA: Harga Emas Tak Mampu Tembus Rekor, Terjegal Data Pekerjaan AS
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini 5 September 2024, Semua Makin Mahal
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Terjun Bebas ke Level Terendah
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini 11 September 2024 Melesat, Cek Daftarnya di Sini
-
Harga Emas Antam Hari Ini 10 September 2024, Segram Dipatok Segini
-
Sedap, Harga Emas Diprediksi Bakal Sentuh Rekor Lagi
“Harga emas diperdagangkan dalam kisaran yang sangat ketat, menunggu katalis berikutnya, yang kemungkinan besar adalah debat presiden AS malam ini, yang diikuti oleh data inflasi besok,” kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali
Para investor akan mencermati data Indeks Harga Konsumen AS pada hari Rabu dan data Indeks Harga Produsen pada hari Kamis. CPI untuk bulan Agustus diperkirakan naik sebesar 0,2% bulan ke bulan, tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
“Harga emas spot masih bertahan di atas level psikologis USD 2.500, dan pergerakan pasca-IHK di bawah angka bulat besar tersebut akan membuat para investor kembali membeli saat harga sedang turun, seperti yang telah mereka lakukan secara konsisten sejak pertengahan Agustus,” kata Kepala Analis Pasar Exinity Group Han Tan.
Sejauh tahun ini, harga emas telah naik 21%, mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2.531,60 pada 20 Agustus.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam menyimpan emas batangan dengan imbal hasil nol.
Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 73% untuk pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 17-18 September, dan peluang sebesar 27% untuk pemangkasan sebesar 50 bps, menurut alat CME FedWatch.