wmhg.org – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal Cikampek gelar Upskilling Kader Kesehatan Posyandu Cempaka dan Posyandu Remaja Resep di Purwakarta.
Dengan mengusung tema “Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Penanganan Stunting” program ini dijalankan dengan tujuan untuk mendukung penanganan stunting di masyarakat Desa Dawuan Barat.
Manager Fuel Terminal Cikampek Syahwin A. Saleh menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal dari tekad bersama dalam melakukan optimalisasi pelayanan kesehatan, serta peran kader dalam penanganan stunting di Desa Dawuan Barat.
“Kegiatan hari ini merupakan simbol dari titik awal tekad kita bersama dalam pengoptimalan pelayanan Kesehatan remaja dan peran kader kesehatan dalam penanganan stunting di Dawuan Barat. Diharapkan bahwa tekad untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut dapat terus kita jaga melalui kerjasama yang baik dan harmonis dengan antar pihak. Untuk itu, sekali lagi, kami dari Pertamina FT Cikampek menyambut baik kegiatan ini yang merupakan titik awal menuju cita-cita mewujudkan Desa Dawuan Barat bebas stunting,” ucap Syahwin ditulis Selasa (8/10/2024).
Program upskilling Kader Kesehatan dibagi menjadi 2 rangkaian acara. Pertama yaitu upskilling bagi kader kesehatan posyandu Cempaka dengan materi yang disampaikan oleh Ibu Titeu Herawati, S.Sos, MM, dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawab Barat, serta upskilling kader kesehatan posyandu remaja Resep dengan fokus kepada tugas pokok kader remaja, keterampilan komunikasi, penyuluhan, serta pola hidup sehat dan gizi seimbang pada remaja yang dibawakan oleh dr. Eneng Sukmayanti, MM, Heni Damayanti, S.ST dan Latifiani Kholifasari, Amd. GZ. S.GZ dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Ketua Kelompok Substansi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dr. Eneng Sukmayanti, MM, menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan pola hidup sehat, pencegahan penyakit serta mengedukasi para generasi muda.
”Pelatihan Kader Remaja Peduli Kesehatan ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berpengetahuan, peduli, dan berperan aktif dalam menjaga serta meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan sekitarnya. Melalui program ini, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mempromosikan pola hidup sehat, mencegah penyakit, serta mengedukasi teman sebaya dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan fisik dan mental. Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab sosial, kita yakin bahwa remaja dapat menjadi pilar penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” ucap dr. Eneng Sumiyati.
Desa Dawuan Barat menjadi locus stunting di wilayah Kecamatan Cikampek. Hal tersebut yang mendorong Pertamina untuk terus berkolaborasi dengan pemerintahan desa, Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan dan penanganan stunting.
Pj Kepala Desa Dawuan Barat Ari Maulana dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Pertamina yang terus konsisten mendorong penanganan stunting di Desa Dawuan Barat
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas dukungannya kegiatan penanganan stunting. Kini penanganan stunting akan menerapkan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang berfokus pada 5 siklus kehidupan dimulai dari tahap kelahiran hingga lansia dengan 3 pilar utama posyandu balita, remaja, dan lansia. Harapan kedepannya kami dapat terus berkolaborasi dengan Pertamina dalam memaksimalkan upaya penanganan stunting ini,” ucap Ari.
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan juga menyampaikan apresiasi atas gagasan dari acara ini. Beliau menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Melalui kegiatan upskilling kader kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait kesehatan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya Tujuan Nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
“Sebagaimana kader kesehatan merupakan agen di masyarakat dalam memberikan layanan kesehatan. Maka dengan penguatan kompetensi kader kesehatan melalui pelatihan keterampilan dan pengetahuan dapat mengoptimalkan peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat,” tutup Eko.