wmhg.org – Riset terbaru Inventure 2024 memperlihatkan dampak judi online (judol) terhadap kelas menengah di Indonesia. Berdasarkan survei terhadap kelompok ini, ditemukan bahwa 14% dari mereka pernah terlibat dalam aktivitas judi online.
Dari kelompok ini, 69% terpaksa mengurangi pengeluaran rumah tangga demi menutupi hutang yang muncul akibat penggunaan pinjaman online (pinjol).
Dalam laporan tersebut, terlihat bahwa pengeluaran rumah tangga yang paling banyak dipangkas oleh mereka yang terlilit hutang adalah uang rokok (28%), uang makan (29%), dan uang liburan (24%).
Hal tersebut diungkapkan Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam Press Conference Indonesia Industry Outlook 2025 dengan tema Indonesia Market Outlook 2025: Kelas Menengah Hancur, Masihkah Bisnis Mantul? secara virtual, Selasa (22/10/2024).
“Data ini menunjukkan bahwa dampak finansial dari judi online tidak hanya berimbas pada kondisi keuangan pribadi, tetapi juga memaksa kelas menengah untuk memangkas kebutuhan dasar dan rekreasi keluarga.” ungkap Yuswohady.
Riset ini juga menggarisbawahi bahwa adanya kemudahan akses judi online melalui smartphone dan platform digital, serta penawaran pinjaman online yang semakin marak, menjadi kombinasi yang berpotensi membahayakan stabilitas keuangan rumah tangga kelas menengah.
Terjebak dalam lingkaran hutang akibat pinjol membuat mereka harus melakukan penyesuaian drastis dalam pengelolaan keuangan, memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, pungkasnya.