wmhg.org – JAKARTA. Pendatang baru kelompok saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan harga pada hari pertama perdagangan. Dengan penurunan harga saham blue chip tersebut, sekarang saatnya jual, beli atau tahan?
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman lama di lantai bursa. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. BEI baru saja memperbarui daftar keanggotaan LQ45 untuk periode Agustus-Oktober 2024.
Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menjadi anggota baru LQ45 mulai 1 Agustus 2024 kemarin. Namun pada perdagangan hari pertama sebagai blue chip, harga saham JSMR malah terkoreksi 150 poin atau 2,70% ke level 5.400.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto melihat, pergerakan saham JSMR ada di level support Rp 5.100 per saham dan resistance Rp 5.700-Rp 6.000 per saham dengan tren menguat. William pun merekomendasikan beli untuk JSMR dengan target harga Rp 5.700-Rp 6.000 per saham.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius melihat, pergerakan saham JSMR tertahan di bawah area resistance Rp 5.650 per saham dan terbentuk rising wedge, sehingga berpotensi melemah ke area support Rp 5.100 per saham. Joshua pun merekomendasikan wait and see untuk JSMR.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora melihat, kenaikan kinerja JSMR dikerek oleh momen Pemilu 2024, libur Lebaran, dan libur panjang lainnya.
“Momentum itu meningkatkan mobilitas masyarakat di semester i 2024,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8).
Di semester II, kinerja JSMR diperkirakan masih akan bertumbuh, mengingat ada rangkaian Pilkada 2024 di periode ini.
“Selain itu, adanya potensi penurunan suku bunga juga akan membuat beban bunga JSMR menurun, sehingga laba bersih akan bagus,” paparnya.
Andhika pun merekomendasikan sell on strength untuk JSMR, karena secara teknikal sudah berada di area resistance.
“Para pelaku pasar bisa sell on strength terlebih dahulu untuk jangka pendek,” paparnya.
Kinerja JSMR semester I 2024
JSMR mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,34 triliun di semester I 2024. Keuntungan Jasa Marga naik 104,32% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,14 triliun.
Melansir laporan keuangan, JSMR kompak mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih di paruh pertama tahun ini. JSMR membukukan pendapatan sebesar Rp 13,07 triliun, naik 46,49% YoY.
Secara rinci, pendapatan JSMR ditopang segmen pendapatan tol sebesar Rp 8,37 triliun. Disusul segmen pendapatan konstruksi Rp 3,96 triliun dan segmen pendapatan usaha lainnya Rp 732,68 miliar.
Beban pokok pendapatan JSMR sebesar Rp 7,69 triliun di akhir Juni 2024, meningkat 45,63% YoY. Alhasil, laba kotor JSMR tercatat Rp 5,37 triliun di semester I 2024, tumbuh 47,74% YoY dari Rp 3,63 triliun di periode sama tahun lalu.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, Jasa Marga juga berhasil mencatatkan realisasi EBITDA Jasa Marga yang mencapai Rp 6,13 triliun, naik sebesar 47,89% dari tahun lalu.
Pencatatan laba bersih ini telah memasukkan efek dari penyesuaian atas penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud yang dilakukan oleh Jasa Marga, di mana terdapat penambahan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp 600,41 miliar (non-cash).
Apabila efek atas penyesuaian PMK 72/2023 tersebut dikeluarkan dari perhitungan Laba Bersih, maka diperoleh nilai core profit Jasa Marga sebesar Rp 1,75 triliun pada semester I tahun 2024. Laba inti Jasa Marga ini tumbuh 52,05% dibandingkan dengan semester I tahun 2023.
Di sisi lain, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group sebesar 636,8 juta kendaraan sepanjang semester I 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 1,3% YoY.
“Realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7).
Hingga semester I 2024, Jasa Marga memiliki total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.
“Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia,” paparnya.
Baca Juga: Laba Emiten Saham Blue Chip Ini Naik Tinggi Semester I 2024, Saat Beli / Jual?