wmhg.org – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan uji kelaikan atau rampcheck pada angkutan bus yang digunakan selama libur natal dan tahun baru (Nataru) 2025. Hasilnya, masih banyak angkutan bus yang tidak layak jalan dan bisa membahayakan penumpang selama Nataru.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan, bagi bus yang tidak lolos akan diberikan stiker tanda silang berwarna merah. Dirinya menganjurkan, agar masyarakat tidak naik bus jika memiliki stiker tersebut.
Hanya saja, Yani tidak merinci lebih lanjut berapa banyak bus yang tak layak beroperasi selama nataru
Enggak boleh. Kita tilang, kita kandangin aja. Tidak boleh lagi lewat-lewat demi keselamatan, ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Adapun berdasarkan data Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, terdapat 32.130 bus yang layak beroperasi, di mana terdiri dari 14.044 bus AKAP, 16.266 Bus Pariwisata, dan 1.820 bus AJAP.
Selain itu, Kemenhub juga akan memantau arus penumpang di 113 terminal yang terdiri dari 80 terminal pada jalan arteri dan 33 terminal pada akses in/out Jalan Tol.
Dalam hal ini, Yani memprediksikan puncak arus mudik jalur darat akan berlangsung di tanggal 24-25 Desember 2024 dan 1-2 Januari 2025.
Itu menjadi puncak dan menjadi perhatian kita untuk menjamin masyarakat bergerak dengan lancar, ucap dia.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan potensi pegerakan masyarakat selama libur natal dan tahun baru (Nataru) 2025 bisa mencapai 110,67 juta orang. Potensi ini sesuai hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Adapun pilihan moda transportasi tertinggi, kata dia, masyarakat akan menggunakan mobil pribadi sebesar 36,7 persen sepeda motor sebesar 17,71 persen, yang menggunakan bus 15,04 persen, kereta api antar Kota 12,85 persen, dan pesawat 8,85 persen.