Jakarta – Harga emas berpotensi menguat pada perdagangan pekan ini. Hal ini seiring harga emas bertahan di posisi tren bullish di atas USD 2.350 per ounce.
Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (29/7/2024), harga emas meski tidak mampu mempertahankan dukungan awal di posisi USD 2.400 per ounce pada pekan lalu, pasar telah berhasil mempertahankan tren bullish di atas USD 2.350 per ounce. Menurut analis, hal itu dapat menciptakan momentum bullish baru untuk harga emas.
BACA JUGA: Harga Emas Berkilau Digosok Pelemahan Data Ekonomi AS
BACA JUGA: Harga Emas Antam Anjlok Parah, Cek Daftarnya Hari Ini 26 Juli 2024
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Merosot ke Level Terendah, Saatnya Borong Emas?
BACA JUGA: Harga Emas Antam Turun di Tanggal Gajian 25 Juli 2024, Cek Daftarnya di Sini
Baca Juga
-
Kenaikan Harga Emas Antam Tak Terbendung, Hari Ini Tambah Rp 6.000
-
Investasi Emas atau Dolar AS: Mana yang Lebih Menguntungkan?
-
Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Hari Ini, Nyesel Enggak Beli Kemarin?
Harga emas berjangka kontrak Agustus diperdagangkan pada posisi USD 2.382,60 per ounce, naik lebih dari 1 persen pada hari itu. Namun, harga emas merosot 0,6 persen dari penutupan Jumat pekan lalu.
Harga emas meski terjadi volatilitas jangka pendek, analis mencatat harga emas telah mempertahankan tren naik yang solid. Hal ini karena pasar semakin mengharapkan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) untuk memangkas suku bunga pada akhir kuartal. Menurut CME FedWatch Tool, pasar telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga pada September.
Analis Senior di OANDA, Kelvin Wong melihat koreksi harga emas seiring volatilitas yang terjadi tetapi berada dalam tren naik. “Mengingat the Fed lebih suka menerapkan siklus pemangkasan suku bunga daripada siklus kenaikan suku bunga dalam jangka menengah, dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang masih berada di bawah resistensi, harga emas tetap dalam tren naik,” ujar dia.
Chief Gold Strategist State Steet Global Advisors, George Milling-Stanley mengharapkan harga emas dunia dapat mempertahankan momentum bullish seiring gerak suku bunga hanya ke satu arah.
The Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk memangkas suku bunga pada September dan memulai siklus pelonggaran baru yang akan mendorong dolar AS lebih rendah dan memberikan dorongan untuk emas,” ujar Milling-Stanley.