wmhg.org – JAKARTA. Setelah mengalami tekanan berat akibat berbagai sentimen negatif yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam pada November 2024, angin segar mulai berembus pada Desember.
Secara historis, Desember sering menjadi bulan yang optimistis bagi pasar saham didorong oleh fenomena Santa Claus Rally ketika sentimen positif mendorong potensi penguatan indeks.
Dalam semangat menutup tahun dengan penuh harapan, Sucor Sekuritas menyelenggarakan Year-End Dinner 2024 pada pekan lalu.
Acara ini menjadi momen refleksi atas perjalanan pasar modal Indonesia sepanjang 2024 sekaligus wadah berbagi pandangan optimistis menyambut potensi pemulihan pasar di penghujung tahun dengan dihadiri oleh para financial influencer, para peserta bootcamp, pemenang stock wars trading competition dan lainnya.
Selain itu, Sucor Sekuritas juga meluncurkan fitur terbaru pada aplikasi SPOT by Sucor Sekuritas, yaitu akun Day Trade, dimana akun ini dirancang untuk para trader yang melakukan aktivitas day trading dengan mendapatkan buying power 6x cash atau 5x liquid market value.
Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas mengungkapkan sebagai tahun politik dengan suku bunga tinggi, investor cenderung wait and see dan mencari tempat investasi yang aman pada tahun ini.
Sucor Sekuritas terus mendorong kolaborasi dan evolusi tanpa henti, termasuk meluncurkan day trading account pada hari ini dan fitur Spot AI di 2025 mendatang,” kata dia dalam keterangannya, Senin (9/12).
Sucor Sekuritas menghadirkan sesi Market Outlook 2025 yang dibawakan oleh Ahmad Mikail, Ekonom Sucor Sekuritas. Ia memprediksi tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, terutama dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Saya tidak melihat tiga kebijakan Trump yaitu tarif impor, deportasi imigran dan pemotongan pajak ini sesuatu yang kurang baik. Satu tesis yang akan terjadi tahun depan, yield US Treasury tinggi karena supply demand in balanced, ujarnya.
The Fed kemungkinan besar akan menerapkan Yield Curve Control (YCC) pada pertengahan tahun, sekitar Juni 2025. Jika yield treasury di pangkas turun, rupiah dapat menyentuh Rp 13.000. Sangat mungkin stock market akan mengalami rally yang luar biasa, lanjut Mikail.