wmhg.org – JAKARTA. Orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu kembali borong saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Walhasil, harga saham tersebut langsung bangkit dari tren pelemahan yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya.
Prajogo Pangestu adalah adalah orang terkaya Indonesia dengan kekayaan lebih dari US$ 52 miliar.
Sementara itu mengutip data forbes real time billionaires Selasa (12/11/2024), Prajogo berada di urutan kedua daftar orang terkaya dunia yang kekayaannya naik paling tinggi yakni naik sebesar US$ 2,9 miliar. Sementara di urutan pertama ada Elon Musk dengan kenaikan US$ 16,2 miliar.
Berdasarkan data yang sama total nilai kekayaan Prajogo Pangestu per Selasa (12/11/2024) mencapai US$ 52,6 miliar atau sekitar Rp 825,8 triliun (kurs Rp 15.700).
Dengan nilai kekayaan sebesar tu, Prajogo Pangestu tak tergoyahkan di posisi puncak orang terkaya di Indonesia.
Sementara di urutan kedua ada bos Djarum dan pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp R. Budi Hartono sebesar US$ 25,9 miliar atau sekitar Rp 406,6 triliun, disusul bos batubara pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong sebesar US$ 25,1 miliar atau sekitar Rp 394, triliun dan di urutan keempat ada Micahel Hartono sebesar US$ 24,9 miliar atau sekitar Rp 390,9 triliun.
Prajogo Pangestu kembali membeli saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). BREN adalah salah satu perusahaan di bawah Barito Grup milik Prajogo Pangestu.
Tak tanggung-tanggung, orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu membeli sebanyak 10 juta saham BREN pada Senin 11 November 2024 kemarin. Jumlah tersebut setara 0,00747% dari seluruh saham BREN.
Transaksi tersebut dilakukan dengan pembelian rata-rata sebesar Rp 7.322 per saham. Dengan demikian Prajogo menggelontorkan uang sebesar Rp 73,22 miliar untuk transaksi tersebut
Aksi beli itu memacu harga saham BREN yang pada perdagangan Selasa (12/11) naik 1,69% ke Rp 7.500 per saham. Beberapa hari sebelumnya, harga saham BREN dalam tren melemah hingga mencapai titik terendah dalam 30 hari terakhir di level 6.000.
Padahal, haga saham BREN sempat mencapai level tertinggi yakni 11.900 pada 11 September 2024.
Kembangkitan harga saham BREN mendorong market cap BREN yang kembali naik di atas Rp 1.000 triliun. Saat perdagangan ditutup pada Selasa market cap BREN mencapai Rp 1.003 triliun.
Tonton: Mengenal Hummus, Makanan Kekinian Para Vegetarian
BREN terlepas dari kasus dugaan transaksi semu
Saham BREN perlu dicermati investor. Selain karena harga saham BREN yang pernah turun tajam, saat ini perusahaan tersebut sudah terbebas dari kasus dugaan transaksi semu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memeriksa perdagangan saham BREN yang diduga terjadi manipulasi alias transaksi semu karena dilakukan oleh pihak terafiliasi.
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif & Bursa Karbon OJK menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan OJK sampai ini tidak ada indikasi pihak terafiliasi yang melakukan transaksi.
Kedua pemegang saham, sampai saat ini memang tidak terdapat indikasi terafiliasi ya, jelasnya saat dihubungi Kontan, Jumat (8/11).
Sebelumnya, FTSE Russell mencoret BREN dari daftar Indeks FTSE Global Equity Indonesia kategori large cap karena adanya konsentrasi pemegang saham yang tinggi atau terkait dengan jumlah saham beredar di pasar reguler.
Ada empat pemegang saham yang menguasai sebanyak 97% saham BREN berdasarkan prospektus IPO, yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebanyak 64,66%, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,60%, Jupiter Tiger Holdings 4,36% dan Prime Hill Funds 4,36%.
Seperti diketahui, BRPT merupakan pengendali BREN. Sedangkan, Green Era Energy Pte. Ltd dimiliki oleh keluarga Pangestu, khususnya Nancy Pangestu yang merupakan anak kedua dari Prajogo Pangestu.
Sampai dengan 19 September 2024, porsi kepemilikan BRPT dan Green Era Energy masih sama, masing-masing 64,66% dan 23,60%. Sedangkan Jupiter Tiger Holdings berubah menjadi 3,94% dan Prime Hill Funds sebanyak 3,76%.
Adapun 23 Agustus 2024 merupakan tanggal pengumuman FTSE Global Equity Index Series yang memasukkan BREN ke dalam indeks, sedangkan 19 September 2024 merupakan pengumuman BREN tidak lagi menjadi konstituen indeks.
Baca Juga: Sritex Pailit, Ini Nasib Pemegang Saham SRIL Menurut Penjelasan BEI BREN Chart by TradingView