wmhg.org – JAKARTA. Harga emas diprediksi masih akan mengkilap. Penguatan emas didukung proyeksi pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.443 per ons troi pada Senin (5/8). Harga itu naik 2,66% dalam sepekan dan naik 3,50% sebulan.
Analis Dupoin, Andrew Fischer mengatakan bahwa penguatan harga emas berpotensi berlanjut. Hal ini seiring dengan potensi penurunan nilai dolar AS yang masih cukup tinggi.
Kenaikan harga emas yang diantisipasi ini berpotensi mencapai harga tertinggi terbaru atau all-time high, yang perlu menjadi perhatian para investor, tulisnya dalam riset, Senin (5/8).
Menurut Fischer, sinyal kenaikan harga emas masih cukup kuat, didukung oleh analisis tren dan candlestick. Tren harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya menandakan bahwa kenaikan masih akan berlanjut.
Dalam jangka pendek, fluktuasi harga mungkin terjadi, tetapi arah jangka panjang tetap bullish, sambungnya.
Harapan penurunan suku bunga yang didukung oleh laporan data ketenagakerjaan AS (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas.
Selain itu karena meningkatnya permintaan safe haven akibat ketegangan di Timur Tengah, tutupnya.