wmhg.org – Anggota DPRD Solo, Jawa Tengah, Kevin Fabiano ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan sepatu bagi atlet disabilitas. Kekayaan Kevin Fabiano, baik dari gaji serta tunjangan pun dikulik netizen. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, dia ditahan di Kota Tasikmalaya sejak 10 Oktober 2024 lalu.
Sebagai informasi, Kevin baru dua bulan dilantik sebagai anggota DPRD Solo. Sebelumnya dia merupakan pelatih cabang olahraga atletik pada National Paralympic Committee Indonesia (NPCI)Jawa Barat sejak 2021 – 2023. Dalam rentang waktu itulah, Kevin diduga menilapkan dana hibah yang seharusnya diterima oleh NPCI Jabar senilai Rp67 miliar.
Uang tersebut sedianya digunakan untuk memenuhi kebutuhan para atlet paralimpiade di Jawa Barat. Namun, Kevin mengakalinya dengan menaikkan harga pengadaan sepatu untuk para atlet, ofisial, dan pelatih. Kevin mempuat laporan pertanggungjawaban atau LPJ penggunaan dana tersebut dengan data palsu.
Saat itu, Kevin juga menjabat sebagai koordinator atletik dalam persiapan Pekan Paralympic Daerah (Peparda) dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) VI Papua pada November 2021.
Kekayaan Kevin Fabiano
Kekayaan Kevin Fabiano bisa dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan kepada KPU sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2024 lalu.
Saat dilaporkan tanggal 18 Juni 2024, harta kekayaan Kevin Fabiano berjumlah Rp206.490.000. Total harta kekayaan tersebut hanya berasal dari dua komponen yakni mobil Toyota Raize yang berasal dari warisan senilai Rp205.000.000 dan kas dan setara kas Rp1.490.000.
Kevin tidak memiliki rumah, atau komponen lain dalam kekayaan berupa tanah dan bangunan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan sebagian besar politikus senior yang memupuk kekayaan dari kepemilikan tanah dan bangunan. Sementara itu, Kevin yang baru berusia 30 tahun dikenal lantaran bergiat di bidang olahraga.
Dia menjadi pelatih atlet paralimpiade. Dalam riwayat pendidikannya pun, Kevin merupakan sarjana pendidikan di bidang olahraga serta magister olahraga. Namun, almamater Kevin tidak diketahui.
Gaji yang dia terima dari pekerjaannya pun tak disebutkan. Setelah berkecimpung di bidang olahraga tersebut, dia bergabung dengan PDIP sebagai kendaraan politik demi mencalonkan diri di DPRD. Nantinya, setelah duduk di kursi legislatif, Kevin akan menerima gaji sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni