wmhg.org – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis pada perdagangan Selasa (24/12), melanjutkan tren kenaikan tiga hari beruntun terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.190 per dolar AS, menguat 0,04% dari posisi sebelumnya di Rp 16.197 per dolar AS.
Penguatan ini terjadi di tengah pekan perdagangan yang dipersingkat karena liburan Natal.
Minimnya data ekonomi utama membuat pasar valuta asing lebih dipengaruhi oleh sentimen kebijakan suku bunga dari bank sentral utama
Sementara itu, dolar AS tetap bertahan di dekat level tertinggi dua tahun. Indeks dolar tercatat di level 108,10, setelah sebelumnya mencapai 108,54.
Daya tahan dolar didukung oleh ekspektasi kebijakan Federal Reserve, yang memproyeksikan penurunan suku bunga secara terukur pada 2025. Hal ini membuat performa dolar tetap solid meski tekanan inflasi AS mulai mereda.
Di sisi lain, euro melemah 0,09% ke level $1,03955, sedangkan yen Jepang terus tertekan mendekati level terendah lima bulan di 156,99 per dolar AS.
Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, pada hari ini kembali menyuarakan kekhawatiran Tokyo terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang berlebihan.
Ia juga memperingatkan bahwa otoritas Jepang siap mengambil tindakan untuk menstabilkan yen yang terus melemah.