wmhg.org – JAKARTA. Pengoperasian smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik diprediksi akan memberikan dampak positif bagi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi BBM serta bahan kimia ini tengah meningkatkan kontribusi dari bisnis kawasan industri.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu mengatakan bahwa smelter Freeport menjadi salah satu penyewa utama di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) milik AKRA. Kehadiran smelter diharapkan menarik investor, khususnya di bidang logam, baterai, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.
Industri membutuhkan utilitas yang sangat besar, seperti listrik, air dan gas. Sebagai operator dari kawasan industri, JIIPE akan menyediakan fasilitas guna mendukung operasional tenant, sehingga akan menghasilkan revenue stream yang stabil untuk AKRA, ungkap Suresh kepada Kontan.co.id, Jumat (27/9).
Smelter Freeport yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo adalah yang terbesar di dunia, dengan investasi mencapai Rp 56 triliun, dan diperkirakan akan beroperasi penuh pada Desember 2024.
Kontribusi bisnis kawasan industri sudah mencapai 22% dari laba kotor AKRA pada semester I-2024. AKRA juga berhasil menjual 18 hektare lahan, dan optimis mencapai target 100 hektare-115 hektare tahun ini, terutama menjelang akhir tahun.
Calon-calon tenant yang sedang berproses tersebut rata-rata beroperasi di industri yang capital intensif, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Kami masih percaya, penjualan tanah akan mencapai target pada akhir tahun, ungkap Suresh.
Namun, mereka tetap waspada terhadap curah hujan tinggi dan perlambatan di sektor manufaktur. Diversifikasi bisnis seperti kawasan industri dan infrastruktur logistik diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perusahaan.
AKRA juga optimis bahwa performa bisnis utama, yaitu perdagangan dan distribusi, akan meningkat pada semester II-2024.
AKRA memperluas bisnis ritel BBM melalui joint venture dengan BP-AKR, dengan menambah 11 SPBU baru. Saat ini ada 57 SBPU BP-AKR yang berada di kota-kota besar.
AKR Corporindo menargetkan operasional 70-75 SPBU pada akhir tahun 2024.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat pengoperasian smelter Freeport dan akumulasi saham ini sebagai faktor menarik bagi saham AKRA. Secara teknikal, saham AKRA layak dikoleksi, dengan level support di Rp 1.455 dan resistance di Rp 1.685.
 Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyematkan rekomendasi trading buy AKRA untuk target harga Rp 1.560 – Rp 1.580. RHB Sekuritas juga memberikan rating buy untuk target harga Rp 1.950.
Pada Jumat (27/9), saham AKRA ditutup naik 1,64% di Rp 1.550, dengan kenaikan year to date mencapai 5,08%.