wmhg.org – JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berupaya untuk melepas ketergantungan dari bahan baku impor. Pasalnya, fluktuasi rupiah akan mempengaruhi harga pokok penjualan.
Caranya, dengan meningkatkan segmen manufaktur. Terbaru, KLBF telah menjalin kerja sama dengan Livzon Pharmaceutical Group Inc dengan mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi bahan baku obat.
Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy menjelaskan kerja sama strategis itu akan meningkatkan kemampuan KLBF untuk memproduksi bahan baku obat sendiri.
Saat ini kami masih impor bahan baku. Kalbe akan mulai masuk untuk memproduksi bahan baku melalui kemitraan strategis dengan Livzon, katanya dalam paparan publik, Selasa (27/8).
Nantinya bahan baku obat itu akan dimanfaatkan untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sejalan dengan itu, KLBF juga melakukan investasi dalam pengembangan obat-obat kanker.
Untuk segmen farma, KLBF sedang meningkatkan fasilitas di Jakarta dan Surabaya. Harapannya, ini akan bisa mendorong kapasitas produksi segmen obat resep.
Kami juga melakukan digitalisasi manufaktur 4.0 dari sisi proses dan kualitas. Dengan memanfaatkan era digital, diharapkan proses produksi secara biaya bisa lebih efisien, ucap Kartika.
Adapun untuk tahun ini, KLBF telah menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun. Anggaran tersebut bakal dipakai untuk ekspansi bisnis KLBF.