wmhg.org – Kinerja bisnis PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih terpogoh-pogoh di tengah situasi ekonomi nasional yang tak begitu menggembirakan.
Hingga kuartal III 2024 UNVR membukukan pendapatan sebesar Rp27,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp3 triliun secara year to date (ytd).
Raihan laba bersih ini turun 28,15% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencetak laba Rp4,18 triliun.
Direktur Utama UNVR, Benjie Yap menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang telah diambil oleh Perseroan.
Dari hasil kinerja tahun berjalan ini terlihat bahwa kami sedang menavigasi situasi penuh tantangan, dan kami memahami dengan jelas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya. Sembari terus beradaptasi pada lanskap pasar yang terus berkembang pesat, kami tetap fokus menghasilkan inovasi yang berkualitas dan konsisten untuk konsumen kami, ujarnya secara virtual, Rabu (23/10/2024).
Motor penjualan UNVR diraih dari segmen dalam negeri yang meraih Rp26,63 triliun atau melemah 9,89% year on year (YoY). Adapun penjualan ekspor mencatatkan koreksi 17,45% secara tahunan menjadi Rp785,7 miliar.
Secara terperinci, penjualan Unilever ditopang segmen produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh dengan total Rp17,59 triliun, yang berasal dari penjualan dalam negeri senilai Rp16,97 triliun dan ekspor Rp619,99 miliar.
Sementara itu, segmen makanan dan minuman meraih total penjualan Rp9,82 triliun pada kuartal III/2024. Dari jumlah itu, penjualan di dalam negeri berkontribusi Rp9,65 triliun, sedangkan pasar ekspor menyumbang Rp165,71 miliar.
Benjie menambahkan di tengah kondisi bisnis yang dinamis perseroan terus melakukan penyesuaian yang diperlukan, baik dalam hal inovasi produk maupun efisiensi operasional.
Meskipun diperlukan waktu untuk melihat dampak dari penyesuaian ini, saya yakin dengan kemampuan yang kami miliki untuk memulihkan dan menumbuhkan kinerja. Perseroan berkomitmen untuk bangkit lebih kuat, lebih tangguh, dan siap untuk meraih peluang masa depan, tambahnya.