wmhg.org – Indeks utama Wall Street dibuka sedikit lebih tinggi pada Kamis (14/11). Setelah data Indeks Harga Produsen (PPI) yang dirilis sesuai perkiraan.
Investor kini menanti pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang akan memberikan pandangan lebih lanjut tentang prospek suku bunga di kemudian hari.
Pada pembukaan perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 74,2 poin atau sekitar 0,17% ke level 44.032,38.
S&P 500 juga menguat 4,3 poin atau 0,07% menjadi 5.989,68 dan Nasdaq Composite naik 25,4 poin atau 0,13% ke level 19.256,09.
Kenaikan kecil ini terjadi setelah laporan PPI untuk permintaan akhir menunjukkan peningkatan bulanan sebesar 0,2% pada Oktober, sesuai dengan perkiraan.
Namun, kenaikan tahunan sebesar 2,4% sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Sementara itu, klaim tunjangan pengangguran menurun sebesar 4.000 menjadi 217.000 untuk pekan yang berakhir 9 November. Data ini menunjukkan adanya kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja AS.
David Morrison, analis senior di Trade Nation, mencatat, “Investor tampaknya masih hati-hati, mungkin ragu untuk meningkatkan eksposur mereka lebih jauh.”
Setelah data PPI ini dirilis, pedagang menyesuaikan kembali peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed di bulan Desember.
Berdasarkan alat prediksi CME FedWatch, probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin kini berada pada 76,1%, sedikit turun dari sebelumnya yang sebesar 82%.
Powell akan memberikan pembaruan mengenai prospek ekonomi kepada para pemimpin bisnis di Dallas.
Pernyataan ini muncul setelah sejumlah pejabat The Fed mulai mengarahkan fokus mereka kembali pada risiko inflasi ketika mempertimbangkan kapan dan seberapa cepat mereka akan memangkas suku bunga.
Sementara itu, Gubernur The Fed Adriana Kugler menyatakan bahwa bank sentral telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam usahanya untuk mencapai target ketenagakerjaan dan inflasi, meskipun masih menghadapi tantangan dalam mengendalikan inflasi agar kembali ke sasaran.
Perubahan ekspektasi inflasi juga terlihat jelas di pasar obligasi, di mana hasil US Treasury bertenor 10 tahun naik ke level tertingginya sejak Juli.
Kenaikan ini dapat membatasi keuntungan untuk saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.