wmhg.org – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyebut, ada empat penyakit mematikan yang paling banyak diidap masyarakat dan menelan biaya besar.
Untuk itu perlu adanya peran Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di seluruh Indonesia untuk ikut melakukan pencegahan penyakit terhadap masyarakat.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, empat penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia adalah stroke, penyakit jantung, kanker dan ginjal.
Empat penyakit ini juga berkontribusi terhadapat pembiayaan yang paling besar di Indonesia, tuturnya saat melakukan kunjungan dan melihat implementasi integrasi layanan kesehatan primer (ILP) di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali dan Rumah Sakit Kariadi di Semarang, Jumat (9/8/2024).
Dia menilai, posyandu merupakan ujung tombak layanan kesehatan masyarakat.
Karena itu, pihaknya ingin memperkuat layanan kesehatan dasar sekaligus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya ibu dan anak.
Salah satunya aadalah dengan mengeintegrasikan ratusan ribu posyandu di Indonesia dengan layanan primer kesehatan.
“Jadi posyandu itu jumlahnya ada 300 ribu, kita kalau ingin edukasi kesehatan salah satu adalah harus menggandeng posyandu. Jadi kita membuat integrasi puskesmas kecamatan dengan puskesmas pembantu dan posyandu, ini namanya integrasi layanan primer. Nah ini sedang bangun di Indonesia supaya ini bisa membantu edukasi masyarakat,” tegasnya.
Dia menjelaskan, sejatinya ILP paling dasar dilakukan di Puskesmas. Namun jumlah puskesmas di Indonesia masih belum merata dan memadai.
Balum lagi masih ada kesenjangan di daerah 3T, masih banyak kekuranga alat dan tenaga kesehatan. Sedangkan puskesmas di kota besar cenderung lebih komplit.
“Jumlah puskesmas di Indonesia kurang lebih ada 10 ribu. Jumlah penduduknya 270 juta orang, ini enggak cukup kalau 10 ribu (puskesmas) harus melayani 270 juta orang untuk promosi dan edukasi tentang kesehatan,” akunya.
Posyandu itu akan digenjot dalam beberapa tahun mendatang agar semakin cepat berkembang.
Kerangkanya sudah kita turunkan kebutuhan posyandu sudah kita penuhi, kebutuhan alat timbang sudah kita penuhi, ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga akan meningkatkan kualitas kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Termasuk penggunaan teknologi digital untuk mengirim rekam kesehatan masyarakat ke pemerintah pusat.
Ada ukuran-ukuran obyektif yang kita ukur, misalnya stunting, itu dikerjakan di posyandu, edukasi pada masyarakat. Alat ukurnya sudah kita bagikan secara gratis ke semua posyandu dan sekarang alat ukurnya sangat sensitif menggunakan digital, tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemenkes Ungkap 4 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia