wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, dari seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 32 provinsi mengalami deflasi secara bulanan. Sementara 6 provinsi lainnya mengalami inflasi.
Sebagaimana diketahui, terjadi deflasi sebesar 0,18% secara bulanan atau month to month (MtM) pada Juli 2024. Deflasi ini terjadi dalam tiga bulan berturut-turut sejak Mei 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, deflasi terdalam terjadi di provinsi Sumatera Barat sebesar 1,07% MtM.
“Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Papua Barat Daya sebesar 0,25% MtM,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8).
Adapun 6 wilayah lainnya yang mengalami inflasi diantaranya, Papua Barat sebesar 0,13% MtM, Papua Tengah sebesar 0,12% MtM, Bali sebesar 0,10% MtM, Jawa Barat 0,06% MtM, dan Jawa Timur 0,04% MtM.
Amalia menyampaikan, penyumbang deflasi terdalam pada Juli 2024 adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97%, dan meberikan andil deflasi sebesar 0,28%.
Sementara itu, terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain cabai rawit dan beras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04%.
Kemudian, emas, perhiasan, kopi bubuk, kentang, sigaret kretek mesin dan sigaret kretek tangan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%.
“Catatan lainnya, kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,04%, atau mengalami inflasi sebesar 0,69%,” ungkapnya.
Lebih lanjut, tingkat inflasi tahunan atau year on year (YoY) pada Juli 2024 mencapai 2,13%, atau juga melandai dari inflasi tahunan di Juni 2024 sebesar 2,51%.