wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terjadi deflasi sebesar 0,18% secara bulanan atau month to month (MtM) pada Juli 2024. Ini jadi deflasi bulan ketiga secara berturut-turut sejak Mei 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, deflasi Juli 2024 ini merupakan yang terdalam sejak November 2022. Ia menyebut, penyumbang deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Kelompok tersebut sebenarnya sudah mengalami deflasi sejak April lalu, dan pada Juli 2024 mengalami deflasi terdalam sebesar 0,97%.
“Sementara itu, secara bulanan komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi terdalam pada Juli 2024 yakni bawang merah menyumbang andil deflasi 0,11%,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8).
Kemudian komoditas penyumbang deflasi lainnya yakni cabai merah sebesar 0,09%, tomat sebesar 0,07%, daging ayam ras sebesar 0,04%, bawang putih sebesar 0,02%, dan telur ayam ras, kol putih/kubis, serai hijau, kacang panjang, ketimun, jeruk, dan buncis masing-masing menyumbang andil deflasi sebesar 0,01%.
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi secara bulanan paling dalam yakni bawang merah sebesar 19,46%, cabai merah sebesar 19,12%, tomat mengalami deflasi sebesar 27,55%, dan daging ayam ras sebesar 2,26%.
“Di antara komoditas itu, tomat mengalami deflasi sepanjang 2022, sampai dengan 2024,” ungkapnya.