wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024 mencapai 4,93% year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5,22% yoy.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat disebabkan sebagian komoditas seperti pakaian dan transportasi yang tidak tumbuh setinggi periode sama tahun lalu.
Perlambatan tersebut juga kata Edy, terlihat dari indeks perdagangan dan eceran real yang melambat serta penjualan sepeda motor yang melambat.
“Jadi komoditas pakaian dan transportasi yang meski positif tapi nggak setinggi tahun lalu. Selain itu ada pergeseran Ramadan tahun lalu ada di April, kemudian tahun ini sebagian besar di Maret dan di April. Pergeseran Ramadan mempengaruhi polanya, sehingga konsumsi Idul Fitri sudah dilakukan di kuartal I,” tutur Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8).
Untuk diketahui, konsumsi rumah tangga memang masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi sebesar 54,53%.
Meski turun secara tahunan, konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,93% ini tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 4,91%.
“Pertumbuhan ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024 didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, dan Idul Adha. Kemudian didorong oleh, peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.
Sementara itu, sub komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi adalah transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel.
Sebagai informasi, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 mencapai 5,05% year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% yoy.