wmhg.org – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan arah suku bunga atau BI-rate di Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 Agustus 2024.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto melihat adanya potensi BI menurunkan suku bunga pada RDG bulan ini. Alasannya karena dari sisi inflasi sudah cenderung moderat bahkan sangat rendah.
Untuk diketahui, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,18% secara bulanan atau month to month (MtM) pada Juli 2024. Deflasi ini terjadi dalam tiga bulan berturut-turut sejak Mei 2024.
“Dari sisi tekanan imported inflation juga, kalau kita lihat juga sudah menurun ya. Dari harga minyak dunia juga sekarang sudah di bawah US$ 80 dolar per barel untuk kategori minyak brant,” tutur Myrdal kepada Kontan, Senin (19/8).
Faktor pendukung lainnya yakni kondisi nilai tukar rupiah yang sudah cenderung menguat. Mengutip Bloomberg, Jumat (16/8), rupiah spot menguat tipis sekitar 0,04% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 15.693 per dolar AS.
Sementara, rupiah Jisdor BI ditutup melemah sekitar 0,18% ke level Rp 15.716 per dolar AS.
“Sehingga BI tidak perlu menunggu lagi sebenarnya,” tambahnya.
Dengan suku bunga yang turun, Myrdal menyebut sektor riil bisa ekspansi bisnis dengan biaya yang lebih murah. Baik itu biaya ekspansi untuk pelaku usaha dan juga individu. Disamping itu, dengan suku bunga yang rendah juga bisa membantu kehidupan masyarakat dengan pembayaran cicilan yang lebih moderat.
Nah, apabila BI segera memutuskan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin dari level 6,25% menjadi 5,75%, maka masyarakat akan mendapatkan biaya utang yang lebih murah lagi.
“Jadi ya sebenarnya kriteria bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga sudah masuk. Cuma balik lagi ke BI ini ya,” kata Myrdal.