wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga gabah di tingkat petani dan harga beras di penggilingan, grosir, dan eceran pada Juli 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, harga gabah di tingkat petani pada Juli 2024 di antaranya, gabah kering panen (GKP) naik sebesar 5,28% secara bulanan atau month to month (mtm) atau menjadi Rp 6.497 per kilogram (kg) dari bulan sebelumnya Rp 6.171 per kilogram.
“Kemudian harga gabah kering giling (GKG) naik sebesar 4,49% mtm atau mencapai Rp 7.167 per kilogram dari bulan sebelum nya Rp 6.859 per kilogram, dan sebesar 12,19% yoy,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8).
Sementara itu, harga beras di tingkat penggilingan pada Juli 2024 naik sebesar 2,22% mtm atau sebesar Rp 12.816 per kilogram naik dari bulan sebelumnya Rp 12.537 per kilogram, dan naik sebesar 14,15% yoy.
Lalu harga beras di tingkat grosir meningkat 1,03% mtm atau Rp 13.572 per kilogram dari bulan sebelumnya sebesar Rp 14.434 per kilogram, dan naik 11,77% yoy.
Terakhir, harga beras di tingkat eceran meningkat 0,94% mtm atau Rp 14.677 per kilogram dari bulan sebelumnya Rp 14.547 per kilogram, dan naik 12,65% yoy.
“Harga yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup, rerata harga beras di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Amalia membeberkan beberapa faktor yang menjadi penyebab harga beras kembali naik adalah karena sudah melewati musim panen raya yang terjadi pada April dan Mei 2024. Sehingga produksi beras pada Juli 2024 berkurang. Menurutnya siklus ini terjadi setiap tahunnya.
“Saat kita selesai dengan masa panen, artinya jumlah pasokan beras di pasar mulai turun ini yang kemudian mendorong terjadinya (kenaikan) harga beras,” terangnya.
Lebih lanjut, Amalia menyampaikan kenaikan harga beras ini juga tentunya dibarengi dengan kenaikan harga gabah kering panen atau (GKP) di tingkat petani yang saat ini cenderung tinggi.
Disamping itu, harga GKP ini juga ternyata sudah melebihi harga pembelian pemerintah yang dipatok Rp 6.000 per kilogram. Pada Juli 2024 harga GKP mencapai Rp 6,497 per kilogram.
“Jadi fluktuasi harga beras, dipengaruhi oleh jumlah pasokan atau jumlah produksi beras di domestik,” jelas Amalia.