wmhg.org – JAKARTA. Salah satu momok dalam ekonomi adalah inflasi. Baik individu maupun pebisnis merasakan efek inflasi ini, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) atau small medium enterprises (SME). Mereka harus melakukan berjibaku agar usahanya tetap resilien.
Dampak inflasi ke 88% pebisnis. Di Indonesia, SME yang terdampak mencapai 94 persen dan yang paling terdampak adalah SME di sektor manufaktur, ujar periset UOB Singapura, Jasmine Yeoh dalam paparan hasil risetnya, Senin (12/8). Para pelaku bisnis SME berusaha menyeimbangkan komponen pengeluaran dalam bisnis mereka, termasuk memangkas biaya-biaya, memperbaiki produktivitas dan memperbaiki harga.
Mereka juga mulai adopsi teknologi digital. Terkait hal ini, pebisnis SME di Indonesia Thailand dan China adalah yang paling unggul. Sebanyak 8 dari 10 pebisnis di 3 negara ini sudah mengadopsi digitalisasi. Adopsi digitalisasi di Indonesia mencapai 89%, kata Jasmine.
Head of Strategic Communication and Brand UOB Indonesia, Maya Rizano menjelaskan, riset UOB Indonesia tentang pebisnis SME dan perusahaan skala besar ini bertujuan melihat investasi mereka demi mendorong perekonomian Indonesia. Sektor UMKM kita selama ini berkontribusi 70% terhadap PDB Indonesia, ujarnya.
Harapman Kasan, Direktur Wholesale Banking UOB mengatakan, sektor SME yang terus tumbuh dan berkembang akan membuat perekonomian Indonesia makin solid. Riset UOB menyoroti bisnis UMKM dan perusahaan besar melihat tantangan di depan. Selama ini UMKM menghadapi sejumlah kendala seperti akses pembiayaan yang terbatas dan adopsi teknologi digital, kata Harapman.
]