wmhg.org – Minyak bumi masih jadi komoditas paling menarik dan berpengaruh secara global. Naik dan turunnya harga minyak dunia bisa secara signifikan memengaruhi kebijakan ekonomi sebuah negara.
Sejalan dengan itu, kemampuan negara dalam memproduksi minyak mentah juga akan sangat memengaruhi tata kelola dunia.
Mengutip data US Energy Information Administration (EIA) per Desember 2023, Amerika Serikat masih jadi negara produsen minyak terbesar di dunia.
Dalam laporannya, EIA mencatat produksi minyak mentah dan kondensat sewa, cairan hidrokarbon yang terkumpul di atau dekat kepala sumur.
Mengacu definisi itu, total produksi minyak dunia tahun lalu mencapai 81.804.000 barel per hari (bph).
Data menunjukkan bahwa Negeri Paman Sam tahun lalu mampu memproduksi minyak dengan jumlah mencapai 13.264.000 bph. Di bawahnya ada Rusia dengan 10.126.000 bph.
Arab Saudi masih jadi negara produsen minyak terbesar di dunia tahun lalu dengan rata-rata 8.950.000 bph.
Berikut adalah 10 negara produsen minyak terbesar di dunia:
- Amerika Serikat: 13.264.000 bph
- Rusia: 10.126.000 bph
- Arab Saudi: 8.950.000 bph
- Kanada: 4.990.000 bph
- Irak: 4.375.000 bph
- China: 4.172.000 bph
- Iran: 4.048.000 bph
- Brasil: 3.585.000 bph
- Uni Emirat Arab: 3.300.000 bph
- Kuwait: 2.644.000 bph.
EIA menjelaskan bahwa sekitar 72% produksi minyak dunia berasal dari sepuluh negara teratas tersebut. Bersamaan dengan itu, 35% minyak dunia berasal dari 12 anggota OPEC.
Tidak hanya mengusai sektor produksi, AS dan Rusia juga ada di daftar teratas dalam aktivitas ekspor minyak, produksi gas alam, dan ekspor gas alam.