wmhg.org – JAKARTA. Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) adalah salah satu organisasi filantropi terbesar di dunia yang terlibat dalam berbagai kegiatan amal global, mulai dari peningkatan sistem kesehatan, promosi pendidikan, hingga perjuangan melawan kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Sejak didirikan, organisasi ini telah menyalurkan lebih dari US$77 miliar dalam bentuk hibah.
Pendanaan untuk kegiatan amal yayasan ini berasal dari BMGF Trust, yang mengelola dan menginvestasikan dana yang diterima. Hingga Juni 2024, trust ini memiliki aset senilai US$48 miliar yang tersebar dalam 23 posisi investasi.
Namun, 54% dari portofolio ini diinvestasikan dalam dua saham utama: 33% di Microsoft (NASDAQ: MSFT) dan 21% di Berkshire Hathaway (NYSE: BRK.A).
Meskipun Microsoft kehilangan dua poin persentase pangsa pasar secara kuartalan pada kuartal Juni, analis Morgan Stanley memperkirakan Azure dapat mengungguli Amazon Web Services (AWS) sebagai cloud publik terdepan pada 2027.
CFO Microsoft, Amy Hood, mencatat bahwa permintaan untuk layanan AI melebihi kapasitas, sehingga penurunan pangsa pasar ini kemungkinan bersifat sementara saat perusahaan membangun infrastruktur tambahan.
Microsoft melaporkan hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat tahun fiskal 2024 (berakhir 30 Juni). Pendapatan meningkat 15% menjadi US$64,7 miliar, dan laba bersih GAAP naik 10% menjadi US$2,95 per saham terdilusi.
Namun, pendapatan Azure meleset dari perkiraan pada kuartal ini, dan panduan manajemen untuk kuartal pertama tahun fiskal 2025 lebih rendah dari yang diharapkan, yang menyebabkan harga saham turun sekitar 5% setelah laporan tersebut.
Ke depan, Wall Street memperkirakan laba Microsoft akan tumbuh sebesar 15% per tahun hingga 2027. Meskipun valuasi saat ini sebesar 35,3 kali laba terlihat cukup mahal, banyak yang percaya bahwa Microsoft tetap menjadi investasi yang solid untuk jangka panjang.
Buffett dan para manajer investasi lainnya, Todd Combs dan Ted Weschler, telah menginvestasikan float ini dengan sangat efektif selama bertahun-tahun. Berkshire memiliki US$235 miliar dalam bentuk Treasury AS dan US$285 miliar dalam bentuk sekuritas ekuitas (saham) di neracanya pada kuartal kedua.
Portofolio investasi yang besar ini telah membantu mendorong pertumbuhan nilai buku per saham sebesar 10,4% per tahun selama tiga tahun terakhir, melampaui kenaikan tahunan S&P 500 sebesar 8,3%.
Berkshire Hathaway mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal kedua. Pendapatan meningkat 1,2% menjadi US$93,7 miliar dan pendapatan operasional (yang tidak termasuk keuntungan dan kerugian pada saham) meningkat 16% menjadi $11,6 miliar.
Ke depan, Wall Street memperkirakan pendapatan operasional akan meningkat sebesar 17% per tahun hingga 2027. Konsensus ini membuat valuasi saat ini sebesar 24 kali pendapatan operasional terlihat masuk akal.
Berkshire Hathaway tetap menjadi pilihan kuat bagi investor yang mencari saham defensif yang unggul. Berkshire telah mengungguli S&P 500 selama enam resesi terakhir dengan median keunggulan sebesar 4,4 poin persentase.